Sempat Runtuh, Masjid Ini 'Disulap' Kokoh Bakal Tahan Gempa

Masjid Besar Nurul Hikmah di Lombok, NTB
Sumber :
  • ist

"Sebagai simbol keberagaman dan kerukunan antar umat beragama, mari kita jaga dan rawat bersama-sama," ujar TGH Lalu Turmudzi Badaruddin.

Staf Ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin mengapresiasi atas apa yang dilakukan Artha Graha Peduli yang membantu pemerintah daerah dan masyarakat untuk membangun kembali masjid di wilayah itu usai bencana gempa bumi.

"Kita harus berterima kasih dan mengapresiasi ini semua. Pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten pasti mendukung," jelas Ali Mochtar Ngabalin.

Ketua Umum Artha Graha Peduli, Heka Hertanto mengatakan alasan Artha Graha Peduli membangun masjid selain sebagai tempat berdoa, masjid memiliki fungsi dan kegunaannya yang lain yaitu tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan persoalan yang timbul dalam masyarakat.

"Masjid merupakan tempat kaum Muslimin untuk berkonsultasi, mengkajikan kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan. Masjid tempat membina keutuhan ikatan jemaah dan kegotong-royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama," jelasnya.

Heka mengisahkan pada 5 Agustus 2018 saat terjadi gempa. Kami langsung dipanggil oleh Pak Tomy Winata. Apa yang kita bisa bantu sambil meminta coba di survei dulu.

"Kata Pak Tomy ketika itu, saya mau bangun masjid di Lombok, sehingga tepat pada 18 November dengan konstruksi tahan gempa yang direkomendasikan Kementerian PUPR, kita memulai peletakan batu pertama dan 8 bulan kemudian pada 2019 masjid ini tuntas dikerjakan, namun karena COVID-19 sehingga pada 2021 ini baru kita bisa diserahkan dan diresmikan,"  pungkasnya.

Pembangunan masjid ini diawasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan telah memenuhi standar prosedur analisis teknis dan analisis struktur yang dikukuhkan melalui surat kementerian PUPR bernomor UM-03-04/SATGASLAK-LB/064/2018.

Masjid Besar Nurul Hikmah merupakan simbol kerukunan umat beragama di Kabupaten Lombok Utara. Hal ini ditandai dengan ditanamnya sejumlah pohon kurma dari hasil sumbangan sejumlah umat beragama di wilayah itu.