6 Ciri Kelompok Syiah dan Ritual Aneh Melukai Diri Sendiri

Syiah dan Sunni, Kebencian Mengakar di Arab Saudi
Sumber :
  • DW.com

Yang terakhir adalah Syiah Itsna Asyariah, Syiah ini menganggap diri mereka sebagai golongan minoritas dan selalu beranggapan mereka mendapat perlakuan diskriminatif dari kelompok manapun. Namun nyatanya Syiah masih tetap eksis dengan ragam ciri-ciri mereka yang sangat mudah dikenali sebagai berikut:

1. Syiah tidak shalat jumat

Meskipun mereka hadir dalam sholat Jumat bersama jamaah lainnya, tetapi mereka langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam, Sebagian orang akan mengira mereka mengerjakan sholat sunnah, namun kenyataannya mereka melaksanakan Kembali sholat dzuhur 4 rakaat, hal ini dikarenakan pengikut Syiah tidak meyakini SAH nya sholat Jumat kecuali bersama imam yang mereka yakini terpelihara dari dosa. Menurut informasi sosok yang mereka yakini adalah imam Mahdi.

2. Meletakan batu di posisi sujud

Mayoritas penganut Syiah juga kerap membawa batu atau tanah yang dikenal dengan nama ‘At-Turbah Al-Husainiyah’ yang mereka letakan di posisi sujud mereka.

3. Berzikir menyebut nama Husain

Apabila mereka tidak berada didekat orang lain, zikir mereka tidak lagi menyebut nama Allah, akan tetapi menyebut nama Husain, Fatimah atau keluarga nabi lainnya.

4. Tidak langsung berbuka puasa setelah adzan magrib

Di bulan Ramadhan Syiah memiliki keyakinan sama seperti orang Yahudi, yakni akan menunggu bintang-bintang tampak di langit baru kemudian mereka menyantap hidangan berbuka.

5. Tidak melakukan sholat tarawih dan membaca Quran

Mereka menganggap tarawih adalah bagian dari bidah. Kamu tidak akan mendapati penganut Syiah membaca Al Quran hal ini sangat jarang terjadi, mereka beranggapan Al Quran yang sebenarnya berada di tangan imam Mahdi.

6. Mempengaruhi untuk nikah mutah atau kontrak

Mereka juga kerap kali melancarkan misinya di perguruan tinggi atau di perkampungan untuk mempengaruhi para wanita-wanita muda agar mau melaksanakan nikah mutah. 

Mereka akan sangat ‘getol’ mendakwahi orang-orang tua yang memiliki putri dengan harapan anak-anak mereka juga menganut ajaran Syiah sehingga mereka dengan leluasa dapat melakukan ‘zina’ mut'ah dengan wanita tersebut meski tanpa seizin orang tuanya.

Sebagai informasi tambahan menurut laporan media lokal Baghdad, seorang pria dapat menikahi sebanyak mungkin perempuan sesuai keinginannya. Pria tersebut juga bisa menikahi seorang gadis selama setengah jam dan setelah itu ia dapat meninggalkannya kemudian menikah dengan gadis lain.