10 Negara Terburuk bagi Wanita di Dunia 2022, Banyak Alami Tindak Kekerasan!
VIVA Lifestyle – Citra wanita abad ke-21 itu percaya diri, makmur, bersinar dengan kesehatan dan kecantikan yang dimiliknya. Namun ketika Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tahunnya, baru terlihat jika banyak di antara mereka yang masih terus merasakan tindak kekerasan, represi, isolasi, pengabaian dan diskriminasi yang dipaksakan.
Banyak negara yang ada di dunia ini, wanita ataupun perempuan justru menjadi korban kekerasan. Seperti salah satunya di negara India. Negara ini menduduki puncak negara terburuk di dunia untuk wanita dalam survei yang dilakukan oleh The Thomson Reuters Foundation. Oleh karena itu, simak beberapa ulasan berikut ini terkait negara-negara terburuk mana saja bagi wanita di tahun 2022 ini.
10. Amerika Serikat
Satu-satunya negara barat yang masuk 10 besar adalah AS, di mana perempuan paling berisiko mengalami kekerasan seksual, pelecehan, pemaksaan seks, dan kurangnya akses keadilan dalam kasus pemerkosaan.
Survei tersebut dilakukan setelah kampanye #MeToo menjadi viral tahun lalu, dengan ribuan wanita menggunakan gerakan media sosial untuk berbagi cerita tentang pelecehan atau pelecehan seksual. Selain itu, AS berada di posisi teratas untuk kejahatan pemerkosaan di dunia .
9. Nigeria
Peringkat sebagai negara terburuk kesembilan bagi perempuan, dengan kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh militer negara itu menyiksa, memperkosa dan membunuh warga sipil selama sembilan tahun berperang melawan militan Boko Haram . Nigeria juga dinobatkan sebagai negara paling berbahaya di dunia dalam hal perdagangan manusia dan risiko yang dihadapi perempuan dari praktik tradisional.
8. Yaman
Kedelapan dalam daftar negara terburuk bagi perempuan, karena akses yang buruk ke perawatan kesehatan, sumber daya ekonomi, risiko dari praktik budaya dan tradisional, dan kekerasan non-seksual. Karena konflik bersenjata yang sedang berlangsung di Yaman, Yaman sedang mengalami krisis kemanusiaan di seluruh dunia dengan 22 juta orang membutuhkan bantuan vital. Juga, perempuan dan anak perempuan telah dibiarkan rentan terhadap kekerasan yang tidak manusiawi, pelecehan dan eksploitasi fisik dan psikologis.
Yaman telah berada dalam perang saudara selama tiga tahun setelah pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran merebut sebagian besar negara, termasuk ibu kota, Sana'a. Tapi di sini ada hal lain yang benar-benar penting: Yaman adalah salah satu tempat paling lapar di dunia bahkan lebih lapar. Ini adalah krisis kemanusiaan tingkat kelaparan, tanpa konser amal.