7 Tradisi Unik Perayaan Isra Miraj di Indonesia, dari Peksi Buraq hingga Khatam Kitab
Jakarta, VIVA – Masyarakat Muslim Indonesia selalu antusias menyambut Isra Miraj 27 Rajab, momen bersejarah yang menjadi tonggak awal kewajiban salat lima waktu.
Peristiwa Isra Miraj yang dilakukan Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Islam. Tahun ini, Isra Miraj jatuh pada 27 Januari 2025.
Untuk memperingati Isra Miraj, berbagai daerah di Indonesia memiliki tradisi unik yang penuh makna. Tradisi-tradisi ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sarana untuk melestarikan budaya lokal yang berpadu dengan nilai-nilai keislaman.
Berikut tujuh tradisi unik perayaan Isra Miraj di berbagai daerah di Indonesia:
1. Rejeban Peksi Buraq – Yogyakarta
Yasa Peksi Burak
- kratonjogja.id
Di Yogyakarta, Keraton Yogyakarta menyelenggarakan Hajad Dalem Yasa Peksi Buraq sebagai bagian dari peringatan Isra Miraj.
Dilansir dari situs Kraton Jogja, tradisi ini melibatkan pembuatan Peksi Buraq, yang melambangkan kendaraan Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Miraj.
Peksi Buraq dibuat dari kulit jeruk bali yang diukir menyerupai burung dengan tambahan jengger untuk burung jantan. Burung ini diletakkan di atas gunungan buah seperti manggis, rambutan, dan tebu.
Acara ini dipimpin oleh Permaisuri atau putri sulung Sultan bersama para Abdi Dalem putri, yang menunjukkan nilai spiritual sekaligus estetika budaya yang tinggi.
2. Nyadran – Semarang
Tradisi Nyadran
- semarangkab.go.id
Dilansir situs resmi semarang kabupaten, Nyadran berasal dari kata Sanskerta “Sraddha” berarti keyakinan, merupakan tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan untuk menyambut Ramadan dan Isra Miraj.
Tradisi ini melibatkan pembersihan makam, tabur bunga, dan slametan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Selain itu, Nyadran juga menjadi simbol akulturasi budaya Jawa dan Islam, yang diwariskan secara turun-temurun di daerah Siwarak, Semarang.
3. Nganggung Dulang – Bangka Belitung
Tradisi Nganggung
- pangkalpinangkota.go.id
Tradisi Nganggung atau Sepintu Sedulang di Bangka Belitung menjadi momen kebersamaan untuk merayakan Isra Miraj.
Setiap rumah membawa dulang, yaitu wadah berisi makanan lengkap yang ditutup tudung saji berwarna merah bermotif.
Warga kemudian berkumpul di tempat pertemuan untuk menikmati makanan bersama sebagai wujud rasa syukur dan mempererat tali silaturahmi.