Tips Zaskia Adya Mecca Tangani Asma Keluarga, Jangan Pakai Inhaler
- instagram.com/zaskiadyamecca/?hl=en
VIVA – Memiliki tiga anak dan suami yang mengidap asma, membuat aktris cantik Zaskia Adya Mecca sudah paham betul bagaimana penanganan penyakit asma, terutama untuk anak-anaknya.
Ditemui VIVA.co.id dalam acara Program Intervensi Penanganan Asma di Indonesia, ibu dari lima anak ini memberikan tips untuk para orangtua yang bernasib sama seperti dia, memiliki keluarga pengidap penyakit asma.
"Pertama, anak kita itu harus banyak aktivitas. Saya mengalami ketika Sibyl di atas usia 6 tahun, imun tubuhnya lebih baik, tubuhnya lebih kuat, kambuh asma itu udah jarang banget terjadi," ujar Zaskia di Jakarta.
Baca Juga: Aksi Nino Kuya jadi Gembel Beli Iphone 11 Rp60 Juta Cash jadi Trending
Menurutnya, penggunaan inhaler tidaklah efektif. Inhaler baru bisa dipakai untuk anak usia 8 tahun ke atas, dengan berat badan tertentu dan pemakaiannya pun harus sangat dikontrol.
"Jadi enggak bisa dipakai dalam sehari dia kumat asma terus-terusan dipakai. Justru kalau aku mau bawain anak ke sekolah, aku takut kalau dia sesak dia selalu pakai," ungkapnya.
Zaskia juga menceritakan kejadian di Amerika terkait penggunaan inhaler. Ada orang yang pakai berlebih, karena tidak paham dosisnya, sehari 35 kali menghisap inhaler, orang tersebut meninggal karena overdosis.
Pemakaian inhaler harus sangat hati-hati. Menurut Zaskia, solusi yang paling ringan, paling mudah dan paling cepat untuk menangani asma adalah dengan menggunakan nebulizer, yaitu alat uap.
"Sekarang nebulizer bahkan yang harganya Rp300 ribu juga udah ada. Jadi buat orangtua yang punya anak asma, kalau bisa punya nebulizer dua, satu buat di rumah yang dicolok listrik sama nebulizer traveling. Karena anakku tiga suka pada kumat, aku juga pakai nebulizer yang pakai baterai," kata Zaskia menjelaskan.
Sekarang, sudah tersedia nebulizer yang menggunakan baterai dan harganya sangat terjangkau. Jika melakukan tiga kali nebu di rumah sakit, sebenarnya harganya sudah bisa untuk membeli nebulizer sendiri.
Zaskia Adya Mecca juga turut menyayangkan, banyak Puskesmas yang belum menyediakan nebulizer. Padahal prevalensi penyakit asma di Indonesia tergolong tinggi, yaitu mencapai 2,4 persen atau sekitar 4 juta orang.