Vaksin COVID-19 Bikin Mandul dan Ubah DNA? Ini Penjelasan Pakar

Ilustrasi vaksin COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay/pearson0612

Kate menegaskan, hal ini adalah mitos besar. Vaksin yang disuntikkan ke penerimanya sudah dipastikan aman. Semua komponen yang masuk ke dalam vaksin diuji secara berat untuk memastikan bahwa semua yang ada di sana, termasuk dosis aman untuk manusia.

“Vaksin memang mengandung sejumlah elemen yang berbeda dan masing-masing telah diuji. Sebelum diberikan kepada manusia, mereka diuji pada hewan dan diuji untuk masalah apapun pada hewan. Dan baru kemudian mereka masuk ke manusia di mana kami menguji dalam uji klinis dengan puluhan ribu orang akhirnya menerima vaksin sebelum mereka diizinkan untuk digunakan di masyarakat umum,” papar Kate.

Menyoal keamanan, sambung Kate, adalah bagian terpenting dari uji klinis tersebut. Setiap vaksin melewati evaluasi keamanan untuk memastikan bahwa itu aman sebelum digunakan di masyarakat umum.

“Selain itu, pembuatan vaksin memiliki pengawasan kualitas yang konstan sehingga setiap bahan yang masuk ke dalam vaksin dipastikan memiliki kualitas terbaik dan aman untuk digunakan pada manusia,” ucapnya.

Tiga mitos ini cukup membuat heboh di masyarakat saat pemerintah tengah gencar menggalakkan program vaksinasi. Padahal, vaksinasi dilakukan sebagai salah satu upaya dalam rangka mengatasi pandemi akibat virus Corona. Jika setidaknya 70 persen penduduk di suatu populasi sudah divaksin maka bisa tercapai kekebalan kelompok (herd immunity).