Kolom Prof Tjandra: Konsep One Health dan Masalah Kesehatan Dunia

Prof Tjandra Yoga Aditama.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Presiden Joko Widodo baru kembali ke Tanah Air sesudah menghadiri pertemuan G20 di Roma, di mana Presiden menyampaikan tentang tata ulang arsitektur kesehatan global, dan juga dari menghadiri KTT perubahan iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia, tentu dalam konteks lingkungan hidup.

Ada satu hubungan erat dan langsung antara kesehatan dan lingkungan, yaitu konsep One Health, suatu pendekatan yang menyadari bahwa kesehatan manusia sangat berhubungan langsung dengan kesehatan hewan dan lingkungan di mana kita hidup. Salah satu contohnya adalah perusakan hutan yang tidak terkendali, dampak asap kebakaran hutan pada paru dan pernapasan dan lain-lain.

Kerusakan lingkungan juga akan memaksa binatang jadi lebih mendekat ke lingkungan urban, dengan berbagai akibatnya.

Contoh lain, beberapa produsen pabrik dan mungkin juga fasilitas kesehatan yang tidak bertanggung jawab mungkin saja membuang limbah antibiotika dan antimikroba lain ke sungai misalnya. Sementara di ujung lain sungai itu ada penduduk yang minum airnya, yang artinya secara tidak langsung meminum antibiotika dan antimikroba lain dalam dosis yang tidak jelas, dan dapat menyebabkan AMR, di mana bakteri, atau virus atau jamur atau parasit tidak dapat dibunuh oleh antimikroba karena sudah kebal.

Konsep One Health bukanlah hal baru, hanya belum cukup banyak dapat tindakan nyata. Topik One Health sudah beberapa kali dibahas dalam pertemuan G20 sebelum ini, dan perlu jadi agenda penting Presidensi G20 Indonesia pada 2022 ini.

Prof Tjandra Yoga Aditama.

Photo :
  • Istimewa

Pada pertemuan Menteri Kesehatan negara G20 di Roma tanggal 5 sampai 6 September 2021 (masih Keketuaan Italia) disepakati bahwa diperlukan upaya segera untuk mengatasi masalah kesehatan dunia melalui pendekatan One Health, yang memerlukan kolaborasi multisektor, baik dari aspek kesehatan manusia, hewan dan lingkungan.

Sudah dibahas juga di G20 bahwa One Health berhubungan juga dengan ketersediaan dan keamanan pangan yang berkelanjutan, perubahan iklim (climate change) dan biodiversitas  yang semua berhubungan dengan pendekatan One Health.

Dari kacamata Organisasi internasional, maka ini akan melibatkan World Health Organization (WHO), Food and Agriculture Organization (FAO), World Organization for Animal Health yang singkatannya adalah OIE atau Office International des Epizooties dan juga United Nations Environment Programme (UNEP). K empat Organisasi ini sudah membentuk pula One Health High Level Expert Panel (OHHLEP).