Marc Marquez Didiagnosis Alami Diplopia Usai Insiden MotoGP
- istimewa
VIVA – Pembalap Tim Repsol Honda itu kembali mengalami diplopia lagi akibat terjatuh keras saat Pemanasan GP Indonesia. Marc Marquez dinyatakan tidak fit untuk mengikuti Grand Prix Indonesia yang digelar di sirkuit Mandalika setelah mengalami bantingan di tikungan 7 saat Pemanasan sebelum balapan.
Jatuh yang dialami Marc Marquez (Honda) pada latihan pagi hari Minggu lalu sebelum balapan di MotoGP Grand Prix Indonesia (terbang di atas dome Sling -nya dengan kecepatan lebih dari 180 km/jam) memang mengerikan.
Marc Marquez jatuh di Sirkuit Mandalika
- twitter.com/MotoGP
Tim medis MotoGP mengkonfirmasi bahwa Marquez mengalami gegar otak dan beberapa trauma ringan sebelum dipindahkan ke rumah sakit di Mataram, ibu kota pulau Lombok, di mana ia menjalani pemeriksaan medis yang lebih lengkap dan CT scan di mana cedera berat dikesampingkan.
Sebagai langkah antisipasi, tim medis MotoGP bersama Tim Repsol Honda bersama-sama memutuskan Marc Marquez tidak akan mengikuti balapan di Indonesia. Selama perjalanan kembali ke Spanyol, Marc Marquez mulai mengalami ketidaknyamanan dengan penglihatannya dan setibanya di Barcelona pada hari Senin, ia menjalani kunjungan darurat ke Hospital Clínic de Barcelona dengan dokter mata terpercayanya, Dr. Sánchez Dalmau, yang setelah pemeriksaan mengkonfirmasi kekambuhan di diplopia yang diderita pengendara November lalu.
Pagi ini, pebalap Spanyol itu mengunjungi tim medisnya, yang dipimpin oleh Dr. Samuel Antuña, di Ruber Internacional Hospital di Madrid, di mana Marquez menjalani pemeriksaan medis umum untuk mengevaluasi semua memar akibat kecelakaan dan MRI otak. Ini menegaskan kembali bahwa dia tidak menderita cedera lain.
Masalah Marquez dengan Diplopia berasal setelah kecelakaan Moto2 yang mengerikan pada tahun 2011, dimana pada saat itu Marquez hampir saja mengakhiri karir balapnya. Meskipun ia berhasil menghindari masalah lebih lanjut sampai insiden pelatihan motorcross menjelang Algarve GP tahun lalu.
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
- AP Photo/Antonio Calanni
Apa itu Diplopia?
Diplopia atau biasa disebut dengan penglihatan ganda merupakan ketika seseorang melihat bayangan ganda yang seharusnya hanya ada satu. Kedua gambar bisa berdampingan, di atas satu sama lain, atau keduanya.
Kondisi tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan, gerakan, dan kemampuan membaca. Penglihatan ganda binokular hanya terjadi ketika kedua mata terbuka. Jika seseorang menutup satu mata, penglihatan ganda akan hilang, karena disebabkan oleh setiap mata yang melihat sedikit berbeda.
Penglihatan ganda bermata dapat terjadi ketika penglihatan ganda dihasilkan dari masalah hanya dengan satu mata. Pengobatan penglihatan ganda tergantung pada penyebab dan jenisnya. Perawatan dapat mencakup latihan mata, kacamata yang dirancang khusus, dan pembedahan.
Penglihatan ganda atau diplopia adalah masalah mata yang menyebabkan seseorang melihat dua bayangan terpisah dari objek yang sama. Salah satu gambarnya lebih redup dan disebut "gambar hantu". Orang sering salah mengira diplopia sebagai penglihatan kabur.
Diplopia dapat mempengaruhi satu atau kedua mata. Pada diplopia monokular, bayangan ganda tetap ada meskipun mata yang lain tertutup. Penyebabnya sering di mata dan tidak mungkin karena masalah neurologis. Seseorang dengan diplopia binokular melihat dua bayangan hanya ketika kedua matanya terbuka. Kondisi yang lebih serius dapat menyebabkan hal ini. Diplopia bisa horizontal, vertikal, atau keduanya (diagonal).
Perlu Perawatan Berkala
Melansir dari motogp.hondaracingcorporation “Evaluasi neuro-oftalmologi yang dilakukan pada Marc Marquez pada hari Senin setelah cedera kepala yang terjadi di Grand Prix Indonesia, menunjukkan episode baru diplopia yang disebabkan oleh kambuhnya kelumpuhan saraf kanan keempat, dengan keterlibatan yang lebih sedikit daripada yang sebelumnya. terjadi pada cedera pada November 2021. Setelah pemeriksaan ini, awalnya diputuskan untuk mengikuti perawatan konservatif dengan tes medis berkala. Minggu depan, Marc Márquez akan menjalani pemeriksaan baru untuk mengevaluasi evolusi cedera dan memprediksi perkiraan periode pemulihan untuk kembali ke kompetisi.”