7 Fakta Mengenai Tumor Testis yang Dialami Sebastian Heller

Kanker testis
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Sebastian Heller, striker baru Borussia Dortmund dikabarkan mengidap tumor testis. Kabar ini disampaikan langsung oleh Dortmund melalui situs resminya. Striker berusia 28 tahun itu langsung dipulangkan dan menjalani pengobatan agar bisa pulih.

Tumor testis adalah kondisi ketika testis atau buah zakar terdapat pertumbuhan sel-sel abnormal yang menyebabkan munculnya benjolan. Tumor ini bisa jinak maupun ganas (kanker).

Sementara kanker testis adalah bentuk kanker yang lebih jarang, tetapi kasusnya terus meningkat. Untungnya, jika diketahui lebih awal, kanker testis dapat berhasil diobati. Menyadur dari duly Health and Care, berikut beberapa fakta tentang kanker testis.

1. Kanker testis adalah kanker yang paling umum ditemukan pada pria muda

Ilustrasi pria dengan menutup penis

Photo :
  • The Sun

Kanker testis adalah keganasan yang terbentuk di salah satu atau kedua testis dan paling sering didiagnosis pada pria berusia antara 15 – 35 tahun, meskipun masih dapat terjadi pada pria yang lebih tua. Meski ini adalah bentuk kanker yang paling umum pada pria yang lebih muda, kanker ini hanya menyumbang sekitar 1 persen dari semua kanker pria.

2. Salah satu faktor risiko utama untuk kanker testis adalah testis yang tidak turun

Testis yang tidak turun, suatu kondisi yang disebut cryptorchidism, adalah ketika salah satu atau kedua testis gagal bergerak ke dalam skrotum sebelum lahir. Mereka dengan kondisi ini beberapa kali lebih mungkin terkena kanker testis. Cryptorchidism terjadi pada sekitar 3 persen anak laki-laki; sebagian besar waktu testis yang tidak turun terus turun ke skrotum selama tahun pertama kehidupan seorang anak.

3. Ada dua jenis utama kanker testis

Kanker testis.

Photo :
  • U-Report

Dua jenis utama kanker testis adalah seminoma dan nonseminoma. Dokter dapat mengetahui jenis kanker testis apa yang dimiliki seseorang dengan melihat sel darah di bawah mikroskop. Seminoma biasanya terjadi pada pria di akhir usia belasan hingga awal 30-an.

Kanker seminoma testicular tumbuh dan menyebar dengan lambat dan responsif terhadap pengobatan radiasi. Non-seminoma biasanya terjadi pada pria berusia 25 hingga 45 tahun dan biasanya tumbuh dan menyebar lebih cepat. Kedua jenis kanker testis dapat diobati dan disembuhkan.