Rambut Sering Rontok? Waspada Bisa Jadi Gejala Penyakit Alopecia Areata

Ilustrasi rambut rontok.
Sumber :
  • vstory

VIVA Lifestyle – Bagi kamu yang merasa rambut kerap mengalami kerontokan harus waspada karena bisa jadi itu adalah tanda penyakit alopecia areata. Apa itu? Melansir dari Times of India, alopecia areata sendiri merupakan kondisi auto-imun yang menyebabkan rambut menjadi rontok di bagian-bagian kecil. 

Jumlah rambut yang rontok pun bervariasi dan berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang hanya mengalami rambut rontok di beberapa tempat, sementara beberapa orang lainnya kehilangan banyak rambut. 

Kondisi ini mungkin sulit dideteksi jika rambut rontok dari bagian yang berbeda pada beberapa orang. Namun, dapat terdeteksi jika terlihat bercak-bercak yang menyambung. Mari ketahui lebih jauh mengenai alopecia yang menyebabkan kerontokan pada rambut mulai dari gejala hingga penyebabnya. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

Gejala Alopecia Areata

Rambut rontok

Photo :
  • Times of India

Gejala utama dari kondisi ini tentu saja adalah mengalami kerontokan pada rambut. Rambut yang rontok secara berlebihan dan berkelompok dari kulit kepala baik saat mandi maupun menyisir menjadi yang cukup umum. 

Tak hanya di bagian kepala, rambut rontok juga bisa terjadi di bagian lain seperti wajah, alis, bulu mata dan bagian tubuh lainnya.  Namun, kondisi yang dapat menyebabkan rambut rontok bukan hanya karena alopecia areata saja. Beberapa masalah kesehatan mendasar yang lain lain juga dapat memicu rambut rontok. 

Beberapa tanda yang umum terjadi dari kondisi ini meliputi: 

- Bercak botak kecil di kulit kepala 

- Bercak di bagian tubuh lainnya 

- Tambalan mungkin menjadi lebih besar 

- Rambut tumbuh kembali di satu tempat dan rontok di tempat lain 

- Banyak rambut dalam waktu singkat 

- Lebih banyak rambut rontok dalam cuaca dingin 

- Kuku jari tangan dan kaki rapuh dan merah.

Penyebab Alopecia Areata

Rambut rontok.

Photo :
  • U-Report

Dalam alopecia ini, siapa saja dapat terserang oleh kondisi ini, tidak memandang usia dan apa jenis kelaminnya. Namun, dalam penelitian menunjukkan bahwa dalam kebanyakan kasus menyerang orang-orang yang usianya akan mencapai atau mendekati 30 tahun. Umumnya hal tersebut terjadi karena disebabkan oleh sistem kekebalan yang menyerang folikel rambut, sehingga menyebabkan rambut mengalami kerontokan.