Pakar Sebut Virus Zombie Bahayakan Manusia, Ini Risiko Penyakitnya

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Ketakutan seputar virus Zombie mungkin menjadi nyata. Mencairnya permafrost di Kutub Utara Siberia akibat perubahan iklim dan pemanasan global dapat melepaskan virus purba yang telah terbengkalai selama jutaan tahun di bumi yang beku. 

Meskipun ini mungkin terdengar seperti skenario fiksi ilmiah, para peneliti telah menghidupkan kembali beberapa virus dari permafrost yang berusia lebih dari 48.000 tahun, membuktikan bahwa virus prasejarah dapat tetap menular. Menyoroti bahwa sistem kekebalan manusia mungkin tidak mahir menangani virus ini, seorang ahli memperingati agar berhati-hati. Scroll untuk info selengkapnya.

“Adalah benar untuk menghormati situasi dan bersikap proaktif dan tidak hanya reaktif. Dan cara melawan rasa takut adalah dengan memiliki pengetahuan," tuturnya dikutip laman Live Mint, Senin 13 Maret 2023.

Gambar Kutub Utara di permukaan Bulan

Photo :
  • JAXA/NHK

Apa itu permafrost?
Permafrost adalah lapisan tanah beku permanen yang terletak di bawah tanah selama lebih dari dua tahun, menutupi sekitar 15 persen belahan bumi utara. Lingkungan dingin tanpa oksigen dan cahaya memberikan kondisi ideal untuk pelestarian struktur seluler dan DNA, menjadikannya media penyimpanan yang baik bagi mikroba purba.

Apa itu virus Zombie?
Beberapa mikroba di permafrost dapat masuk ke keadaan tidak aktif yang disebut "kriptobiosis", yang memungkinkan mereka hidup dalam kondisi yang tepat, termasuk saat permafrost mencair. Mikroba ini, dijuluki "virus zombie" oleh para peneliti, merupakan ancaman kesehatan masyarakat karena suhu Arktik yang meningkat pemanasan hingga empat kali lebih cepat daripada bagian planet lainnya, menyebabkan permafrost mencair.

Peneliti Perancis Jean-Michel Claverie telah mempelajari virus zombie dan telah berhasil menghidupkan kembali virus dari permafrost yang hanya menargetkan amuba. Claverie dan timnya telah mengisolasi beberapa jenis virus dari permafrost yang diambil dari tujuh tempat berbeda di Siberia, dan menunjukkan bahwa mereka masing-masing dapat menginfeksi sel amoeba yang dikultur.

Bisakah virus Zombie menjadi ancaman bagi manusia?
Sementara risiko paparan manusia terhadap virus purba saat ini rendah karena populasi yang jarang di Kutub Utara, ancaman pasti akan meningkat karena pencairan permafrost terus meningkat.