Dokter Duga Ada 3 Cacing di Tubuh Fajri Pria Obesitas 300 kg
- VIVA/Sherly
"Kalau menurut kami pokoknya jelas ada hubungan dengan sumbatan limfa. Obes-nya sih bisa (disebabkan kaki gajah), tapi kemungkinan besar ada hubungan (lain) dengan kecelakaan tiga tahun lalu, ini masih dugaan ya," imbuhnya.
Dampak Filariasis Secara Fisik dan Mental
Dikutip laman Kementerian Kesehatan, penyakit kaki gajah pada fase klinis akut ditandai dengan gejala demam berulang selama 3-5 hari, hilang bila cukup istirahat namun dapat timbul kembali setelah bekerja berat. Namun, fase kronis penyakit kaki gajah dibagi menjadi beberapa stadium berikut:
Stadium I ditandai bengkak pada anggota tubuh hilang saat bangun pagi, tidak ada lipatan kulit (masih halus), dan kulit yang bengkak tetap cekung setelah ditekan selama beberapa detik (pitting edema).
Stadium II gejala bengkak pada anggota tubuh tidak hilang saat bangun pagi, tidak ada lipatan kulit (masih halus) dan pitting edema.
Stadium III ditandai bengkak menetap, lipatan kulit dangkal, kulit masih halus dan normal, non pitting edema.
Stadium IV ditandai bengkak menetap, lipatan kulit dangkal, dan ada benjolan (nodul) di kulit.
Stadium V ditandai bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dalam dan ada nodul di kulit.
Stadium VI ditandai bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dangkal dan dalam, mossy foot gambaran seperti berlumut.
Stadium VII ditandai bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dalam, nodul-nodul, mossy foot, dan penderita tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari.
Muhammad Fajri, pria berbobot 300 Kg.
- VIVA/Sherly
Penyakit kaki gajah ini bersifat menahun (kronis), bila tidak mendapat pengobatan, akan menimbulkan kecacatan yang menetap seumur hidup, misalnya berupa bengkak atau pembesaran di beberapa anggota tubuh misalnya kaki, lengan, atau buah zakar (skrotum).
Seseorang yang menderita penyakit kaki gajah (Filariasis) akan berdampak pada psikologis penderita dan keluarganya, misalnya disembunyikan oleh keluarga atau sengaja menyembunyikan diri.
Penderita tidak dapat bekerja secara optimal, hidupnya bergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara.
Beberapa penatalaksanaan kasus filariasis mandiri antara lain, mencuci bagian tubuh yang bengkak dengan air bersih dan sabun, memberi salep antibiotik/antijamur sesuai indikasi, meninggikan bagian yang mengalami pembengkakkan, menggerakkan bagian yang bengkak agar peredaran darah tetap lancar, dan memakai alas kaki atau pakaian yang adjustable (tidak ketat).