Jangan Abaikan! Air Bersih Penting untuk Selamatkan Korban Banjir dari Penyakit!
- ANTARA FOTO/Rahmad
Jakarta, VIVA – Banjir dapat membawa berbagai dampak buruk bagi kesehatan masyarakat, mulai dari penyebaran penyakit hingga gangguan sanitasi. Air banjir yang bercampur dengan limbah, kotoran, dan bahan kimia berbahaya dapat menjadi sumber infeksi, menyebabkan penyakit seperti diare, leptospirosis, infeksi kulit, dan demam berdarah akibat meningkatnya populasi nyamuk.
Selain itu, banjir juga dapat mengganggu akses terhadap air bersih dan makanan sehat, meningkatkan risiko dehidrasi dan malnutrisi, terutama bagi anak-anak dan lansia. Kondisi lingkungan yang lembap akibat banjir juga dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, yang berdampak buruk bagi pernapasan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan memastikan ketersediaan air bersih. Menurut dr. Bonita Effendi, BMedSci, M.Epid, Sp. P.D, hal yang paling krusial dan dibutuhkan oleh para korban terdampaak banjir adalah pasokan air bersih. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun air bersih juga diperlukan untuk mencegah timbulnya berbagai jenis penyakit di wilayah terdampak banjir.
"Fasilitas air bersih, karena pencegahan penyakit itu melalui air bersih. Kalau banjir pasti ada kontak dengan hal-hal kotor atau kontaminasi. Untuk mencegah penyakit, kalau memungkinkan misalkan sebelum makan harus cuci tangan dulu, itu butuh air bersih. Kalau memungkinkan, buang air besar dan buang air kecil juga membutuhkan air bersih. Jadi kalau ditanya pencegahannya yang penting adalah akses air bersih," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah Puri Indah, dr. Bonita Effendi, BMedSci, M.Epid, Sp. P.D, dalam wawancara secara daring, Senin 10 Maret 2025.
Selain air bersih, pencegahan penyakit yang berhubungan dengan saluran pernapasan seperti batuk dan pilek juga harus segera ditangani dengan penyediaan masker. Biasanya, penyakit ini paling banyak menyerang anak-anak karena daya tahan tubuh mereka yang mudah menurun sehingga lebih berisiko terpapar penyakit.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, sanat disarankan mengonsumsi makanan-makanan sehat seperti buah dan sayur. Namun, jika hal itu tidak memungkinkan karena kondisi wilayah yang masih kotor akibat banjir, maka Dokter Bonita menyarankan untuk perbanyak konsumsi vitamin.
"Di fasilitas kesehatan atau penampungan kalau ada yang menyediakan vitamin, jangan lupa diminum juga," katanya.
"Lebih baik mencegah, tapi yang susahnya kita udah terkena bakteri dan virus ini lalu ada masa inkubasi di dalam tubuh. Nah dalam masa inkubasi ini diusahakan daya tahan tubuh setinggi mungkin," sambungnya.