Di Amerika, Pendonor Sperma Diberi Uang Hingga Rp20 juta
Kamis, 3 Desember 2015 - 05:23 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Belum lama ini, sebuah studi yang baru saja dilakukan oleh para peneliti di Queensland University of Technology mengungkap hal-hal mengenai donor sperma.
"Kebutuhan dunia akan donor sperma sangat besar dan pasar online informal di luar klinik kesuburan telah banyak bermunculan," ujar penulis studi, Stephen Whyte.
Dilansir dari
Men's Fitness
, studi itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana wanita memilih pendonor sperma. Peneliti mengumpulkan data dari 56 pria berusia antara 23 hingga 66 tahun asal Australia, Kanada, Inggris, Italia, Swedia dan AS mendonasikan sperma mereka melalui situs online dan forum pada tahun 2012 dan 2013. Beberapa di antaranya ada yang mendapatkan bayaran (regulated), semi-regulated dan unregulated atau cuma-cuma.
Peneliti lantas menjelaskan, lingkungan tersebut memfasilitasi lebih banyak interaksi antara penerima dan pendonor jika dibandingkankan dengan klinik kesuburan dan semacamnya.
Interaksi tersebut salah satu contohnya adalah wanita dapat mengeksplor dan benar-benar mengetahui kepribadian si pendonor.
Peneliti kemudian dapat mengetahui bagaimana karakter-karakter tertentu menjadi pilihan atau diminati para penerima donor sperma.
Tak hanya itu, klinik tersebut juga memberikan insentif periodik kepada para pendonor sperma seperti tiket menonton bioskop atau voucher belanja.