Pelancong Wajib Vaksin Sebelum Travelling, Ini Alasannya

Ilustrasi Vaksin Covid-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Travel – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak perusahaannya, PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis) berinisiatif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan dalam hal perjalanan. 

“Kalbe sebagai perusahaan kesehatan Indonesia yang memiliki inisiatif keberlanjutan Bersama Sehatkan Bangsa, konsisten mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Perlu juga edukasi masyarakat untuk menjaga kesehatan dalam melakuan perjalanan wisata, sehingga eksplorasi destinasi wisata di Indonesia akan lebih optimal,” ujar Corporate External Communication PT Kalbe Farma Tbk, Hari Nugroho, di Gedung Kalventis, Selasa, 23 Mei 2023.

Dalam agenda Kalbe Academia for Media di Gedung Kalventis bertajuk ‘Pentingnya Vaksin untuk Pelaku Perjalanan’, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Sp.PD-KAI, memaparkan sejumlah fakta. 

Salah satunya, dari 100.000 pelaku perjalanan ke Negara Berkembang selama satu bulan, sebanyak 50.000 orang akan mengalami masalah kesehatan, 8.000 orang membutuhkan tenaga kesehatan, 5.000 orang memerlukan istirahat ditempat tidur, 1.100 orang tidak bisa bekerja, 300 orang akan dirawat, 50 orang memerlukan evakuasi, dan satu orang kemungkinan meninggal dunia.

Dr. dr. Sukamto Koesnoe (kanan), dan Dr. dr. Lucky Tjahjono, M.Kes

Photo :
  • VIVA/Agus Setiawan

“Penularan infeksi pada traveler terjadi melalui droplet atau airborne, makanan dan minuman yang terkontaminasi, vektor nyamuk, hubungan seksual, hingga zoonotik. Perilaku juga memainkan peran penting, misalnya pergi ke luar rumah pada malam hari di daerah endemik malaria tanpa melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari gigitan nyamuk, dapat menyebabkan wisatawan tersebut tertular malaria,” ungkap Dr. Sukamto.

Selain itu, transportasi umum seperti bus dan kereta api, sering menjadi tempat berkumpulnya banyak orang dalam waktu yang lama. Kondisi ini dapat menyebabkan kerumunan dan memudahkan penularan penyakit. 

Apalagi penumpang transportasi umum sering kali menyentuh permukaan, seperti kursi, gagang pintu, atau pegangan tangan. Selain itu, kerumunan juga berperan penting dalam persebaran penyakit infeksi sehingga perlu diperhatikan ketika sudah banyak acara konser dan travelling di masa liburan di masa sekarang.

Jika seseorang yang sakit menyentuh permukaan tersebut, kata Dr. Sukamto, virus atau bakteri yang menyebar dapat menempel pada permukaan itu dan menular pada orang yang menyentuhnya.