Pesona Hutan Mangrove Tongke-tongke di Kabupaten Sinjai
- VIVA.co.id/Yasir (Makasar)
Fasilitas lainnya Tracking Mangrove, ada juga Gazebo, Kantor Pengelola, Study Mangrove, Mushollah, Kios dan Play Ground. Ada juga Souvenir Shop, Cafetaria, Menara Pengawas, Cottage, Dermaga Wisata Perahu, Dermaga Utama, Area Pemancingan, serta Area Pembibitan.
Dewi menuturkan, kawasan PRPM tersebut juga dikenal dengan kekayaan biodiversity lautnya atau lebih dikenal dengan laboratorium bakau Sulsel yang dikembangkan dengan swadaya dan budidaya masyarakat secara murni.
"Berdasarkan monitoring hasil tangkapan ikan dengan alat tangkap sero yang ditempatkan di perairan dekat mangrove, terdapat sekitar 27 spesies ikan dan empat spesies udang dan sedikitnya delapan spesies gastropoda. Ada juga delapan spesies bivalia yang hidup menetap di kawasan mangrove tersebut," ucapnya.
Dalam perkembangannya, Dewi mengatakan, kawasan wisata mangrove Tongke-tongke telah dibuat jalan kayu permanen sepanjang 250 m dengan fasilitas shelter serta vila terapung dalam kawasan kepariwisataan. Menurutnya itu sebagai bukti pelayanan pemerintah secara maksimal kepada pengunjung dan sebagai bentuk sinergi dalam pengelolaan aset wisata tersebut.
Di samping itu, pemerintah juga telah menyediakan sarana transportasi laut yang bersandar di pesisir hutan bakau yang dipersiapkan bagi wisatawan mancanegara ataupun wisatawan lokal.
Dari sektor perkebunan dan perikanan, pemerintah juga telah memfasilitasi sebuah sanggar tani yang dijadikan sebagai pusat pelatihan pengelolaan bakau dan pengembangan aktivitas kelompok tani wanita yang lebih berorientasi pada pemeliharaan bakau dan pengembangan di sektor perikanan.
Untuk masuk dalam kawasan hutan mangrove ini, pengunjung tidak dikenakan bayaran alias gratis. Hanya membayar biaya parkir jika membawa kendaraan. Rp2.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp5.000 untuk kendaraan roda empat.