Jatuh Bangun Putri Konglomerat
- VIVA/Muhamad Solihin
Shinta tahu apa misi dan visinya dan caranya menyampaikan kepada bawahan. Dia juga bisa bekerja dan dekat dengan bawahannya. Shinta pun selalu terbuka mengenai keadaan, perkembangan dan keberhasilan perusahaan.
Bahkan, sebelum memimpin Grup Sintesa, Endang sudah sangat yakin bahwa Shinta akan menjadi perempuan sukses karena merupakan pribadi yang sangat energik dan selalu ingin naik kelas. "Waktu beliau menjadi Direktur PT Menara Duta, beliau pesan ke saya, 'Enggak mungkin Mbak selamanya saya di sini. Saya harus naik kelas'," kata perempuan berusia 60 tahun ini.
Shinta juga dikenal sebagai sosok yang tegas, disiplin dan selalu ingin berkembang. Tak cuma itu, Shinta juga tak pelit berbagi ilmu kepada bawahannya. Namun yang membuat Endang yang telah menjadi sekretaris Shinta sejak 1994 itu kagum karena Shinta bisa mengurus karier sekaligus keluarganya dengan sangat baik. Saat ini, dua anaknya sudah bekerja, satu lulus kuliah dan terakhir masih SMA.
"Beban di pundaknya begitu berat untuk menjaga usaha yang sudah dirintis keluarga beliau. Beliau sangat strong, komitmen, disiplin, dan juga satu yang beliau tanamkan ke anak buahnya adalah kejujuran," katanya.
Tak cuma sebagai CEO sebuah perusahaan besar dan ibu rumah tangga yang tangguh, Shinta ternyata juga aktif dalam sejumlah kegiatan sosial. Keterlibatannya dalam kegiatan sosial sudah dimulai sejak belia, di mana dia aktif ikut kegiatan ibunya di lembaga sosial soal isu HIV/AIDS.
Selain itu, Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia dan Industri (Kadin) serta Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu juga peduli kepada lingkungan dengan mendirikan Council Indonesia Bisnis untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD). Menurut Endang, Shinta memiliki jiwa sosial tinggi dan sangat memperhatikan hal-hal terkait kemasyarakatan, sehingga banyak lembaga sosial kemasyarakatan yang dikelolanya.
"Saat ada kerusuhan 1998, beliau turun langsung ke lapangan dan mendirikan Yayasan Pengembangan Wiraswasta Indonesia. Beliau turun sampai banjir-banjir, ke pasar-pasar dan membantu mereka yang saat itu kehilangan mata pencaharian karena kerusuhan saat itu," tuturnya.
Perempuan Tangguh