Fesyen Muslim Menuju Kiblat
- VIVA.co.id/Lynda Hasibuan
Tentu masih lekat dalam ingatan soal kiprah mereka pada 19-23 Februari 2016 lalu. Keempat desainer ini plus Vivi Zubedi mendapat kesempatan pamer koleksi di London Fashion Week 2016. Mereka mengusung tema Modest Cosmopolitan mewakili elemen api, air, udara dan cahaya. Sedangkan Vivi hadir sebagai representatif tenant dari Hijup.com.
Dan, berkat bakatnya di dunia rancang pakaian, Dian Pelangi dan Zaskia Sungkar yang baru tiga tahun menekuni profesi anyarnya menjadi soroton media asing.
Sementara itu, pada tahun sebelumnya di ajang fesyen yang tak kalah bergengsi, New York Fashion Week, Dian Pelangi, Zaskia Sungkar dan Barli Asmara mendapat kesempatan menonjolkan koleksi fesyen hijab dengan menggunakan kain tenun Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kala itu karya mereka memukau ratusan tamu undangan di The Crown Plaza Times Square, Manhattan, New York.
Demi mengakomodasi kebutuhan para penggemarnya nun jauh di negeri Paman Sam, Zaskia dan sejumlah desainer lain lalu membuka butik Indonesia Fashion Gallery di pusat perbelanjaan bergengsi Soho, New York.
Tak hanya Dian Pelangi dan kawan-kawan saja yang berkiprah di mancanegara, salah satu produsen busana muslim pertama dan terbesar Tanah Air, Shafira, berkontribusi dengan menggelar pameran di Kristallwelten Swarovski (Museum Kristal Swarovski), Austria.
Ada lima koleksi yang dipamerkan dalam ajang bertema Twenties Metropolis pada Rabu 18 Mei 2016 itu. Kelima koleksi yang sempat ditampilkan dalam ajang Indonesia Fashion Week 2016 ini dirancang dengan nuansa warna merah muda. Rancangan menggunakan material songket Silungkang khas Sumatera Barat dihiasi taburan kristal Swarovski.
Produsen busana muslim pertama dan terbesar Tanah Air, Shafira, berkontribusi dengan menggelar pameran di Kristallwelten Swarovski (Museum Kristal Swarovski), Austria. FOTO: VIVA.co.id/Linda Hasibuan
Tak cuma perancang lokal, pesona fesyen muslim ikut menyedot perhatian desainer dunia sekaliber Oscar de la Renta, Dolce & Gabbana, hingga peritel ternama Uniqlo dan Zara. Rumah-rumah mode dan peritel yang biasanya menjual pakaian berbahan tipis dan minim ini ikut-ikutan memproduksi busana muslim dan hijab. Mereka mulai sadar fesyen muslim bisa menjadi komoditas potensial dan menguntungkan.