Menpar Arief Yahya Jualan 10 Bali Baru ke Investor Tiongkok
- VIVA.co.id/Suparman
“Dari 10 top destinasi itu, dibutuhkan investasi di kisaran USD20 miliar. Dari jumlah itu, pemerintah Indonesia akan menyiapkan 50 persen-nya dalam bentuk pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan, tol, bandara, pelabuhan, dan sebagainya. Sisanya, USD10 miliar mengajak private sector atau swasta untuk membangun amenitas,” kata Arief Yahya di hadapan para pengusaha Tiongkok itu.
Dari USD10 miliar itu, kata Arief Yahya, diharapkan bisa didapat dari investor Tiongkok yang saat ini memiliki capital yang paling kuat untuk berinvestasi. Apa saja bentuk investasi yang dibutuhkan? Hotel, sampai tahun 2013 baru ada 57.724 kamar, diproyeksikan 120.000 di 2019. Restoran, existing 9.120 buah, tahun 2019 butuh 15.000. Marina atau tempat sandar yacht (perahu pesiar) baru ada 10 tempat, dibutuhkan 100 biji di tahun 2019. “Masih banyak lagi, seperti KEK Pariwisata, diving operator, international recreation parks, dan lain-lain yang membutuhkan investasi,” kata dia.
Apa keuntungan jika investasi di sektor pariwisata yang ditawarkan Menpar Arief Yahya itu? “Banyak insentif dan fiscal yang didapat. Ada keringanan pajak, import duty, pajak PPn dan PPnBM. Sehingga pengusaha bisa mengimpor barang-barang untuk melengkapi building atau projeknya dengan lebih ekonomis, untuk mendorong agar industrinya segera berjalan di Special Economic Zones (SEZ) itu,” ujar Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu.
Kemenpar sendiri sudah melakukan deregulasi terhadap banyak hal, selama hampir dua tahun di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo ini. Tiga regulasi yang terkait dengan international openness itu. Pertama, pemberlakuan kebijakan Bebas Visa Kunjungan (BVK) yang saat ini sudah 169 negara bebas masuk ke Indonesia. Kedua, implementasi CAIT-Clearance Approval for Indonesia Theritory, untuk yacht, sehingga izin untuk memasukkan perahu pesiar yang hendak sailing ke perairan Indonesia tidak lagi butuh 3 minggu. Cukup 3 jam selesai, dan targetnya sama dengan Singapore maupun Hongkong, satu jam selesai.
Ketiga, pencabutan asas cabotage, yang memberi keleluasaan kepada cruise atau kapal pesiar untuk menaik-turunkan penumpang di 5 pelabuhan besar di tanah air. Sehingga orang bisa cruise and fly. Terbang dulu ke destinasi wisata, lalu dilanjutkan dengan cruising, berkeliling pulau-pulau indah di tanah air. “Indonesia itu, memiliki wisata bahari yang sangat bagus. Tidak perlu diragukan lagi keindahan alamnya. Banyak orang yang tidak tahu, CNN International sudah merilis, snorkeling site terbaik di dunia ada di Raja Ampat. Runner up-nya adalah Labuan Bajo, NTT,” kata Arief Yahya.