Songong, Panglima Perang AS Tantang Kedahsyatan Kapal Induk ke-3 China

Panglima Armada Tempur Angkatan Bersenjata AS, Laksamana Christopher Grady
Sumber :
  • US Naval Institute

VIVA – Dua kapal induk Type 003 yang tengah dalam proses pembangunan, jadi bukti peningkatan signifikan kekuatan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Pembuatan kapal induk yang dilakukan China dinilai untuk mengejar ketinggalan dan menyaingi kekuatan tempur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces).

Menurut laporan South China Morning Post (SCMP) yang dikutip VIVA Militer, ternyata China tengah membuat dua unit kapal induk Type 003 dan bukan hanya satu unit yang banyak diberitakan. 

Pembangunan satu unit kapal induk Type 003 bernomor lambung 19, sudah hampir rampung dan akan segera memasuki masa tugas bersama Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN).

Sementara itu, satu unit lainnya masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan akan diperkenalkan dan memasuki masa tugas pada 2021. Kedua unit kapal induk Type 003 China ini dibangun di Galangan Kapal Jiangnan, dan dipastikan akan jauh lebih besar dari Type 001 Liaoning (16) dan Type 002 Shandong (17).

Jika Liaoning memiliki berat 67.500 ton dan Shandong 70.000 ton, maka dia unit kapal induk Type 003 memiliki bobot 85.000 ton. Kapal induk Type 003 China ini nantinya akan bisa membawa jauh lebih banyak pesawat tempur berbasis kapal induk sebanyak 40 unit, atau dua kali lipat lebih banyak dari kapal induk Type 002 Shandong.

Mengetahui hal tersebut, Panglima Komando Armada Tempur Angkatan Bersenjata AS (US Fleet Forces Command), Laksamana Christopher Grady, menyatakan tantangannya. 

Grady tahu militer China sangat ingin memiliki banyak kapal induk seperti halnya militer AS. Akan tetapi, Grady menegaskan bahwa China masih harus melewati waktu yang lama untuk bisa setara dengan AS.

"(Pembagunan kapal induk China) itu bagus untuk mereka. Itu membuat argumen bahwa (peran) kapal induk itu penting. Kami memilikinya. Mereka menginginkannya dan mereka sedang membangunnya," ucap Grady dikutip VIVA Militer dari US Naval Institute.

Grady menggambarkan, AS membutuhkan waktu lebih dari 100 tahun untuk menyempurnakan kekuatan kapal induknya. Maka, China juga masih harus melewati sejumlah masalah untuk memaksimalkan kekuatan kapal induknya.

Pernyataan Grady ini menyiratkan bahwa militer China belum mampu untuk menyetarakan kekuatan kapal induknya dengan sejumlah kapal induk yang dimiliki AS.