Gawat, Pasukan Elite TNI AU Ngamuk Jenderalnya Ditodong Senjata
- Youtube
Pada akhirnya, pasukan INTERFET urung menjalankan tugasnya meluncuti senjata. Sebab, prajurit Korps Paskhas juga dalam status siaga menghadapi pertempuran.
Beberapa saat kemudian, ketegangan antara pasukan INTERFET dan Korps Paskhas kembali terjadi saat Panglima Komando Operasi II (Pangkoops) TNI Angkatan Udara, Marsda TNI Ian Santoso, tiba di Bandara Komoro.
Saat turun dari pesawat Lockheed C-130 Hercules, Ian dikawal ketat oleh sejumlah anggota Korps Paskhas lainnya dengan senjata lengkap. Namun apa yang terjadi? Pasukan INTERFET pun menodongkan senjata ke arah Ian.
Apa yang dilakukan pasukan INTERFET itu pun membuat pasukan Korps Paskhas langsung bereaksi. Sejumlah prajurit langsung meraih granat dan siap meledakkan pasukan INTERFET.
Hal ini dilakukan agar jumlah korban yang jatuh bisa timbul banyak. Sebab, anggota Korps Paskhas di Bandara Komoro kala itu jumlahnya lebih sedikit. Padahal, kedatangan Ian ke Dili sebenarnya adalah untuk bertemu dengan Cosgrove dan melakukan koordinasi.
Beruntung, pada akhirnya insiden pertempuran antara pasukan INTERFET dan anggota Korps Pakhas tidak terjadi. Hal ini dikarenakan seorang perwira tinggi militer INTERFET datang dan menyambut Ian.
- paskhas.mil.id
Peristiwa ini membuktikan, anggota Korps Paskhas memiliki keberanian dan jiwa yang siap berkorban untuk menjaga harga diri NKRI dan atasannya.
Setelah peristiwa itu, anggota Korps Paskhas tetap bertugas mengoperasikan Bandara Komoro sambil menunggu hasil serah terima kekuasaan. Anggota Korps Paskhas yang bertugas di Bandara Komoro, disebut jadi satuan terakhir yang keluar dari Timor-Timur yang kini bernama Timor-Leste.