Yamaha Klaim Mesin V4 Lebih Unggul dari Inline-Four di MotoGP
- Yamaha
VIVA – Tim Yamaha dalam ajang MotoGP mengungkapkan optimisme besar terhadap proyek mesin baru mereka yang menggunakan konfigurasi V4.
Setelah bertahun-tahun mengandalkan mesin inline-four (empat silinder sejajar), pabrikan asal Jepang ini akhirnya mengembangkan prototipe V4 yang disebut-sebut telah menunjukkan peningkatan signifikan pada berbagai aspek kinerja.
Pembalap Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo
- Yamaha MotoGP
Langkah ini menjadi bagian dari upaya ambisius Yamaha untuk kembali bersaing di papan atas MotoGP setelah beberapa musim terakhir mengalami kesulitan bersaing dengan tim-tim pabrikan lain seperti Ducati, KTM, dan Aprilia yang menggunakan konfigurasi mesin V4 dan terbukti lebih kompetitif.
“Untuk mendapatkan hal-hal baik yang kami miliki pada motor standar, bahwa kami memiliki beberapa hal yang sangat positif di sana, motor tersebut masih sedikit lebih baik,” kata Augusto Fernandez menjelaskan setelah Latihan di Misano, dikutip VIVA dari Crash Sabtu, 13 September 2025.
Performa Lebih Agresif dari Mesin V4
Manajer proyek MotoGP Yamaha, Massimo Bartolini, mengungkapkan bahwa mesin V4 yang saat ini dikembangkan telah menunjukkan “kemajuan besar” dibandingkan mesin inline-four lama.
Salah satu keuntungan paling mencolok dari konfigurasi V4 adalah kemampuan menghasilkan tenaga lebih besar dan respons throttle yang lebih agresif, terutama saat keluar dari tikungan lambat.
Mesin V4 juga menawarkan fleksibilitas dalam penempatan komponen, memungkinkan tim untuk mengoptimalkan distribusi berat motor agar lebih stabil dan gesit saat melibas tikungan. Menurut Bartolini, prototipe awal yang diuji sudah memberikan “rasa berkendara yang berbeda” bagi para pembalap, menandakan potensi besar untuk bersaing di level tertinggi.
Fokus pada Area Kunci yang Selama Ini Lemah
Yamaha pamerkan dua mesin baru
- Motorbeam
Salah satu masalah utama Yamaha dalam beberapa musim terakhir adalah kurangnya kecepatan puncak di trek lurus. Mesin inline-four milik mereka, meskipun halus dan stabil, kerap kalah dari motor bermesin V4 yang lebih bertenaga. Perubahan ini diharapkan mampu mengatasi kelemahan tersebut.
Bartolini menjelaskan bahwa saat ini tim teknis fokus pada tiga aspek utama: peningkatan tenaga mesin, manajemen traksi saat keluar tikungan, dan efisiensi aerodinamika. Ketiga elemen ini dianggap sebagai kunci untuk mengejar ketertinggalan dari pabrikan Eropa.
Masih dalam Tahap Awal, Tapi Prospeknya Cerah
Meskipun pengembangan masih dalam tahap awal, Yamaha merasa percaya diri dengan arah baru ini. Beberapa pembalap, termasuk juara dunia Fabio Quartararo, telah mencoba prototipe awal dan memberikan umpan balik positif mengenai peningkatan tenaga dan karakter mesin.
Bartolini menegaskan bahwa tantangan utama saat ini adalah membuat seluruh paket motor tetap seimbang karena mesin V4 memerlukan penyesuaian besar pada sasis, sistem pendingin, hingga aerodinamika. Namun, Yamaha yakin bahwa evolusi ini akan menjadi kunci untuk kembali merebut kemenangan dan podium secara konsisten di musim 2025 dan seterusnya.
Menuju Era Baru Yamaha di MotoGP
Pembalap Yamaha MotoGP, Fabio Quartararo
- Twitter: YamahaMotoGP
Peralihan dari inline-four ke V4 bukan sekadar perubahan teknis, tetapi juga simbol dari semangat baru Yamaha untuk bangkit di pentas MotoGP. Dengan sumber daya besar yang sudah mereka investasikan, pabrikan Jepang ini berharap bisa menyaingi dominasi Ducati dan membuktikan bahwa mereka masih menjadi kekuatan besar di dunia balap motor.
Jika semua berjalan sesuai rencana, motor Yamaha bermesin V4 diperkirakan akan menjalani debut penuh pada musim MotoGP 2025. Para penggemar pun menanti gebrakan besar dari Yamaha yang siap membuka lembaran baru dalam sejarah mereka di lintasan balap.