Deretan Merek Mobil Amerika yang Kini Tinggal Kenangan

Merek Mobil Saturn
Sumber :
  • SlashGear

VIVA – Industri otomotif Amerika dikenal sebagai rumah dari merek-merek besar seperti Ford, Chevrolet, dan Chrysler. Namun, di balik dominasi “Big Three” tersebut, terdapat banyak merek lain yang pernah hadir dengan inovasi, desain unik, bahkan sempat populer, tetapi akhirnya hilang ditelan waktu.

Dikutip VIVA dari SlashGear Kamis, 25 September 2025 merangkum beberapa merek mobil Amerika yang sudah punah dan mungkin jarang terdengar namanya. Kisah mereka bukan hanya sekadar sejarah, tetapi juga pelajaran berharga tentang kerasnya persaingan di industri otomotif.

Diler mobil Nissan di Amerika Serikat

Photo :
  • Carscoops

1. De Soto (1928–1961)

De Soto adalah merek yang diluncurkan Chrysler untuk menyasar segmen menengah. Pada tahun pertama, model De Soto Six langsung terjual lebih dari 80.000 unit—sebuah rekor pada masanya. Namun, inovasi berani seperti desain Airflow (1934–1936) justru gagal di pasar.

Setelah Perang Dunia II, model seperti Firesweep, Firedome, dan Fireflite mencoba mengembalikan kejayaan. Sayangnya, persaingan internal dengan Dodge serta tekanan dari Ford dan GM membuat De Soto berhenti produksi pada 1961.

2. Pierce-Arrow (1901–1938)

Berasal dari Buffalo, New York, Pierce-Arrow dikenal sebagai simbol kemewahan Amerika. Mobil-mobilnya digunakan oleh presiden dan selebritas, bahkan dipuji sejajar dengan Rolls-Royce.

Namun, Depresi Besar tahun 1930-an melumpuhkan pasar mobil mewah. Tanpa dukungan finansial yang kuat, Pierce-Arrow akhirnya bangkrut pada 1938, meninggalkan warisan sebagai ikon otomotif kelas atas.

3. Kaiser-Frazer (1945–1955)

Didirikan setelah Perang Dunia II, Kaiser-Frazer mencoba memanfaatkan permintaan mobil pascaperang. Model pertamanya, Kaiser dan Frazer, cukup sukses pada awal peluncuran.

Sayangnya, perusahaan ini tidak mampu bersaing dengan raksasa Detroit yang lebih efisien dalam produksi massal. Biaya tinggi dan lemahnya strategi pemasaran membuat merek ini gulung tikar dalam waktu satu dekade.

4. American Motors Corporation (AMC) (1954–1988)

American Motors Corporation

Photo :
  • SlashGear

AMC lahir dari merger antara Hudson dan Nash-Kelvinator. Perusahaan ini dikenal berani masuk ke segmen mobil kompak ketika produsen besar lebih fokus pada mobil besar.

AMC juga melahirkan mobil ikonik seperti AMX dan Jeep. Namun, tekanan regulasi, krisis energi, dan lemahnya modal membuat AMC kesulitan bertahan. Akhirnya, Chrysler mengakuisisi AMC pada 1988.

5. Baker Motor Vehicle Company (1899–1915)

Baker adalah salah satu pelopor mobil listrik di Amerika. Pada awal abad ke-20, mobil listriknya populer di kalangan wanita kota karena dianggap lebih bersih dan mudah dioperasikan dibanding mobil bensin.

Namun, kemajuan mesin pembakaran internal membuat mobil listrik Baker tersingkir. Pada 1915, perusahaan ini berhenti berproduksi. Ironisnya, teknologi yang mereka usung baru kembali populer lebih dari 100 tahun kemudian.

6. American Austin / Bantam (1929–1941)

American Austin membawa mobil kecil bergaya Eropa ke pasar AS. Mobil ini hemat bahan bakar dan kompak, namun gagal menarik pasar yang terbiasa dengan mobil besar.

Perusahaan mencoba rebranding menjadi American Bantam, bahkan berperan dalam mengembangkan prototipe Jeep untuk militer. Meski begitu, bisnis komersial mereka tidak bertahan lama, dan merek ini pun menghilang menjelang Perang Dunia II.

7. Hudson Motor Car Company (1909–1954)

Hudson sukses besar dengan model Super Six dan menjadi inovator awal transmisi otomatis. Pada 1951, Hudson Hornet menjadi legenda balap NASCAR dengan mesin bertenaga tinggi.

Namun, melemahnya penjualan membuat Hudson bergabung dengan Nash untuk membentuk AMC pada 1954. Nama Hudson perlahan menghilang, meski warisannya masih dihormati di dunia balap klasik.

8. Studebaker (1852–1966)

Awalnya berdiri sebagai produsen kereta kuda, Studebaker beralih ke mobil pada awal abad ke-20. Mereka dikenal dengan desain unik dan kualitas tinggi, bahkan sempat populer di era 1950-an.

Namun, masalah finansial, biaya produksi tinggi, dan persaingan besar dari Detroit membuat Studebaker menutup pabrik terakhirnya pada 1966.

9. Saturn (1985–2010)

General Motors meluncurkan Saturn sebagai jawaban terhadap mobil Jepang yang lebih murah dan efisien. Saturn menawarkan inovasi seperti panel bodi plastik yang tahan penyok.

Namun, krisis keuangan 2008 membuat GM harus merampingkan bisnisnya. Saturn menjadi salah satu merek yang dikorbankan, resmi berhenti pada 2010.

10. Packard (1899–1958)

Packard 120

Photo :
  • ndtv

Packard adalah simbol kemewahan Amerika pada awal abad ke-20. Slogan mereka, “Ask the Man Who Owns One,” menegaskan reputasi kualitas dan eksklusivitas.

Sayangnya, keputusan merger dengan Studebaker pada 1954 memperburuk kondisi finansial. Produksi terakhir Packard berlangsung pada 1958, menutup era kejayaan salah satu merek mewah legendaris AS.

Merek-merek mobil Amerika yang kini punah seperti De Soto, Studebaker, hingga Packard pernah berjaya di masanya. Meski tak lagi hadir di jalanan, warisan mereka tetap hidup dalam mobil klasik, museum, hingga komunitas penggemar.

Sejarah ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia otomotif, hanya merek yang mampu beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, dan kondisi ekonomi yang bisa bertahan.