“Rakyat Cuma Butuh Mobil Murah”
- viva.co.id/ Pius Mali
Jakarta, VIVA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai kunci utama menjaga penjualan mobil di tengah pelemahan ekonomi bukan pada label atau jenis program pemerintah, melainkan keterjangkauan harga. Baik program mobil murah ramah lingkungan (LCGC) maupun insentif kendaraan listrik, menurut Gaikindo, tujuannya sama yaitu membuat harga mobil lebih mudah dijangkau konsumen.
Ketua 1 Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto menegaskan, pengalaman dari program LCGC pada awal peluncurannya membuktikan bahwa harga terjangkau dapat mendorong masyarakat untuk membeli kendaraan.
"Sekarang apapun judulnya, mobil LCGC, mobil listrik, atau apa saja. Yang penting harganya terjangkau. Kalau konsumen tidak mampu beli, ya tetap sulit bergerak,” ujarnya di Jakarta belum lama ini.
Ia mencontohkan, meskipun program LCGC memiliki sejumlah persyaratan terkait efisiensi dan kandungan lokal, hasilnya cukup baik dalam memperluas kepemilikan kendaraan di kalangan masyarakat menengah.
Hal serupa juga terlihat pada mobil listrik. Ketika diberi insentif pajak, harga menjadi lebih rendah dan minat konsumen mulai tumbuh, meski kontribusinya terhadap total penjualan masih kecil.
Menurut dia, masalah harga kini semakin penting di tengah kondisi daya beli yang menurun. Secara nasional, penjualan mobil pada tahun ini turun sekitar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kalau harga bisa ditekan, konsumen akan kembali tertarik. Itu yang paling penting. Programnya apa, namanya apa, itu nomor dua,” kata dia.
Gaikindo juga menilai persaingan antar merek otomotif, terutama dengan masuknya produsen asal Tiongkok, membuat pasar semakin kompetitif. Banyak model baru ditawarkan dengan harga agresif. Kondisi ini menguntungkan konsumen karena pilihan semakin luas, meski menantang bagi pabrikan lama untuk tetap menjaga pasar.
“Sekarang konsumen punya banyak pilihan. Bagus, karena persaingan akan membuat harga lebih bersaing. Namun, tetap perlu dukungan kebijakan agar industri bisa tumbuh tanpa memberatkan masyarakat,” tambahnya.
Gaikindo berharap ke depan pemerintah dapat merancang insentif yang tidak hanya mendukung investasi, tetapi juga menjaga keterjangkauan harga mobil bagi konsumen.
“Industri otomotif bisa berkembang besar kalau masyarakat mampu membeli. Jadi kuncinya tetap di harga,” tutur dia.