Bensin RON Tinggi: Benarkah Bisa Bikin Mesin Motor Lebih Kuat

Motor Isi Bensin di SPBU.
Sumber :
  • Antara.

Jakarta, VIVA – Banyak pengendara motor yang beranggapan bahwa mengisi tangki dengan bensin ber-RON tinggi dapat meningkatkan performa mesin. Meskipun bensin dengan RON tinggi memiliki reputasi lebih baik dalam hal pembakaran, kenyataannya tidak selalu memberikan manfaat pada kendaraan roda dua.

Seperti dilansir  VIVA dari laman Astra Motor Jakarta, Selasa 18 Maret 2025. Ada beberapa hal penting yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk menggunakan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi.

1. Performa Mesin yang Tidak Maksimal

Mesin sepeda motor didesain untuk beroperasi dengan bahan bakar yang memiliki nilai oktan tertentu. Ketika bensin dengan RON yang lebih tinggi digunakan, mesin bisa jadi tidak berfungsi optimal. Pembakaran yang tidak sempurna dapat menyebabkan penurunan daya, respons mesin yang lebih lambat, dan bahkan penurunan efisiensi bahan bakar.

2. Meningkatkan Konsumsi Bahan Bakar

Menggunakan bahan bakar dengan RON yang lebih tinggi dari yang disarankan bisa membuat mesin mengkonsumsi lebih banyak bensin. Bahan bakar dengan oktan lebih tinggi memerlukan suhu dan tekanan kompresi yang lebih besar agar bisa terbakar dengan sempurna. Di sisi lain, mesin dengan kompresi rendah lebih cocok menggunakan bahan bakar dengan RON lebih rendah, yang mudah terbakar dengan cepat. Jika tidak sesuai, pembakaran tidak akan efisien, yang mengarah pada peningkatan konsumsi bahan bakar.

3. Risiko Kerusakan pada Mesin

Penggunaan bensin dengan RON lebih tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan masalah serius pada mesin. Salah satu dampaknya adalah knocking (ngelitik), yang terjadi ketika pembakaran tidak berjalan lancar dan tekanan dalam ruang bakar tidak terkontrol dengan baik. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat merusak komponen mesin seperti piston, silinder, dan klep.

Selain itu, ketidaksesuaian bahan bakar dengan kompresi mesin bisa menyebabkan fuel dilution, yaitu tercampurnya bahan bakar dengan oli mesin. Hal ini bisa mengurangi kemampuan oli dalam melindungi komponen mesin yang bergerak, yang akhirnya mempercepat keausan dan kerusakan mesin.