Teknologi Canggih, Teroris Makin Gigih

Ilustrasi peretas (hacker).
Sumber :
  • allpinoynews

Selain Telegram, Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon, mengungkap jika berkomunikasi melalui konsol PlayStation 4 (PS4) merupakan jalur yang aman bagi para teroris. Keyakinan ini muncul setelah sebuah PS4 ditemukan di rumah salah seorang tersangka teroris ISIS yang melakukan penyerangan.

Meski belum ada bukti otentik, banyak ahli keamanan yang yakin jika PS4 merupakan jalur komunikasi yang aman bagi teroris. Menurut ahli keamanan, jalur komunikasi PS4 susah dilacak karena pengiriman pesan bisa dilakukan dengan berbagai bentuk.

Pengiriman pesan bisa dilakukan melalui layanan online game atau berkomunikasi saat sedang memainkan game tertentu. Dari keseluruhan format, menurut ahli keamanan, sistem suara berbasis internet merupakan bentuk komunikasi yang disukai teroris ISIS. Mereka bisa melakukan pembicaraan secara bersamaan.

"Kami bertanggung jawab penuh untuk melindungi pengguna. Oleh karena itu kami mengimbau para pengguna dan mitra kami untuk melaporkan kegiatan yang mencurigakan di PS, yang berpotensi kekerasan, atau ilegal. Melalui pelaporan itu kami berkomitmen untuk mengambil langkah tegas dan bekerja sama dengan pihak keamanan setempat," ujar pihak Sony dalam keterangannya.

Tidak hanya PS dan Telegram, ISIS juga diduga mengelola sistem rekrutmen dengan teknologi tinggi. Mereka memiliki help desk yang beroperasi selama 24 jam bernama "Jihadi Help Desk". Layanan rekrutmen tingkat tinggi ini dioperasikan oleh enam anggota senior ISIS.

Mereka mengajarkan orang-orang yang telah direkrut untuk bisa memahami cara menggunakan platform pesan singkat privat dan melakukan enkripsi.

Menangkal Teroris di Dunia Siber

Akibat platform komunikasi terenkripsi ini, gagasan untuk akses mengenkripsi aplikasi dan komunikasi elektronik kembali menyeruak. Badan intelijen negara sudah sejak lama mendesak agar bisa mengakses backdoor, metode untuk memotong jalur otentifikasi normal pada layanan komunikasi perusahaan teknologi.

Badan intelijen berdalih akses tersebut memungkinkan mereka memantau pesan email terenkripsi, aplikasi chatting, panggilan telepon, dan jenis komunikasi elektronik lainnya.

"Jika Anda menciptakan produk yang memungkinkan monster atau setan agar bisa berkomunikasi, memenggal kepala anak-anak, dan menembaki orang tak bersalah, baik permainan teror di stadion, restoran kecil di Paris, sampai mengambil alih maskapai, maka ini adalah problem besar," kata Dianne Feinstein, salah satu senator AS dari Partai Demokrat dalam Senate Intelligence Committee.