Makna Paskah di Tengah 'Pekan Berdarah'
- REUTERS/Osservatore Romano/Handout via Reuters
Teror di Brussels ini juga membuat beberapa negara di Eropa ketar-ketir, terutama menjelang perayaan Paskah. Tak ingin kecolongan, beberapa negara langsung meningkatkan pengamanan menjelang perayaan Paskah. Begitu juga di Indonesia.
Toleransi Masih Pantas Dipertanyakan
Pesan paskah juga disampaikan Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, saat memimpin ibadah Paskah, Minggu 27 Maret 2016. Dalam khotbahnya, Suharyo berpesan kepada para jemaat untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila jika ingin merasakan kehadiran Kristus.
“Tanda kehadiran Kristus akan semakin nyata jika Pancasila diamalkan,” kata Suharyo saat memimpin ibadah di Gereja Katedral Jakarta.
Seruan juga diberikan Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) lewat sekertaris jenderalnya, Gomar Gultom, dalam siaran persnya. Dalam pesan Paskah itu, PGI mengajak seluruh umat Kristiani untuk selalu berdamai saat perayaan Paskah.
“PGI mengajar warga untuk merendahkan diri di hadapan Allah dan membuka diri untuk menerima karya perdamaian Allah,” kata Gultom.
Gultom juga membenarkan bahwa salah satu keprihatinan utama dalam perayaan Paskah tahun ini adalah konflik yang semakin merebak. “Cukup banyak orang yang mengusahakan kepentingan pribadi dan kelompok yang mengabaikan kepentingan orang lain,” lanjut Gultom.
Ya, rendahnya pemahaman mengenai arti toleransi dan perdamaian memang masih terlihat jelas. Itu terbukti dari kasus meninggalnya seorang pria muslim di Inggris. Asad Shah, seorang pemilik took di Glasgow, Inggris yang tewas ditusuk karena memberikan ucapan selamat Paskah di akun facebooknya.
Pria 40 tahun yang dikenal taat ini sebelumnya menulis “A very happy easter for my beloved Christian friends.” Ia juga menulis betapa pentingnya Paskah bagi mereka yang merayakan.
Namun, beberapa jam kemudian, ia ditemukan tewas tersungkur di salah satu sudut tokonya. Asad Shah tewas ditusuk, dan kepalanya dipukul.
Dikutip dari Metro, tak lama berselang, polisi berhasil menangkap seorang pelaku. Ia juga seorang pria Muslim berusia 32 tahun. Menurut polisi, dari hasil penyidikan, kesimpulan sementara, ia membunuh Asad Shah untuk alasan religius.
Tak hanya di luar negeri, perayaan Paskah di Indonesia tepatnya di Yogyakarta juga sempat diwarnai protes dari sejumlah ormas keagamaan. Mereka memprotest rencana perayaan Paskah yang akan digelar di Stadion Kridosono Kamis 16 April 2015 kemarin.