Bebas dari Abu Sayyaf pada Hari Kemerdekaan RI

Muhammad Sofyan dikawal polisi Filipina setelah berhasil meloloskan diri dari Abu Sayyaf.
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

"Akan tiba waktunya bagi saya untuk berhadapan langsung dengan Abu Sayyaf," tuturnya sebelum dilantik menjadi presiden.

Terbaru, Duterte menegaskan siap mempertaruhkan jabatannya untuk menumpas terorisme. Dia berjanji tak akan membiarkan Filipina diacak-acak oleh serangan teror apa pun.

Dia mengatakan, perbuatan teroris itu seperti ISIS. Kelompok teror tak punya ideologi politik, tak punya konsep, melukai membunuh perempuan dan anak-anak. Duterte juga miris dengan praktik barbar teroris di Filipina yang berani memenggal leher sandera.

"Ini (pernyataan) adalah sikap tegas saya dan saya akan terus mengingatkan. Saya akan hancurkan terorisme seperti yang saya katakan sebelumnya. Dan ini pertaruhan kehormatan, hidup dan jabatan saya sebagai Presiden Filipina," paparnya.

Sikap tegas dan garang Duterte menjadi harapan bagi Indonesia. Emil mengakui kemampuan Duterte untuk mengendalikan keadaan sandera. Sebab mantan Wali Kota Davao itu dikenal punya pengalaman bisa menyelesaikan ketegangan dengan kelompok yang berseberangan dengan pemerintah Filipina.

Emil berharap Duterte bisa terus sigap dan aktif menjalin dukungan ke MNLF dan kelompok lain di Filipina Selatan untuk menuntaskan kelompok Abu Sayyaf.

"Diharapkan bisa jadi efek jera bagi Abu Sayyaf," katanya.

Namun demikian, menurut Emil, tak mudah untuk menyelesaikan kelompok anti pemerintah di Filipina Selatan, sebab pengalaman selama ini, pemerintah Filipina belum berhasil sepenuhnya.

"Konflik di Filipina Selatan itu bisa lama (penyelesaiannya). Otonomi ke MNLF sudah pernah diberikan tapi tak selesaikan masalah," tutur dia.

Tapi, bukan berarti langkah menyelesaikan pergolakan di Filipina Selatan tanpa peluang. Emil mengatakan, Duterte bisa menggandeng dukungan MNLF untuk menumpas Abu Sayyaf. Caranya, menjadikan MNLF sebagai sekutu sekaligus mitra menghancurkan kelompok teroris.

"Duterte bisa lebih erat dengan MNLF. Duterte tepat, tinggal dukungan dari aparatur militer (Filipina), masyarakat (Filipina) dan regional (ASEAN)" jelas dia.

(ren)