Vaksin Beredar, Indonesia Bebas Demam Berdarah?

Pengembangan vaksin untuk Virus Zika.
Sumber :
  • REUTERS/Mike Segar

"Vaksin ini dikembangkan selama 20 tahun dengan berbagai pertimbangan seperti keamanan dan keefektifannya. Jadi semoga saja, vaksin ini bisa menyebar ke seluruh Indonesia sehingga bisa menjadi terobosan baru agar Indonesia bebas DBD. ” ujarnya.

Belum didukung pemerintah

Meskipun efektif dan mampu mengatasi masalah kesehatan global, namun harga vaksin dengue ini masih terbilang mahal. Vaksin ini dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval enam bulan untuk setiap vaksin. Satu kali vaksinasi menelan biaya sebesar Rp 1 juta-an.

"Memang mahal. Karena vaksin baru masih impor dan bukan produk dalam negeri. Ketentuan dari rumah sakit pasti beda-beda, jadi saya perkirakan range harganya Rp 1-1,4 juta. Tapi, untuk harga vaksinnya saja, hanya Rp 1 juta. Di rumah sakit, perbedaan harga itu pasti dengan perhitungan lain seperti administrasi dan jasa dokter misalnya," ujarnya.

Selain itu, Dirga menambahkan bahwa vaksin ini belum masuk program pemerintah dan masih ditujukan bagi penggunaan personal karena belum masuk program imunisasi nasional, seperti hepatitis, polio, campak, dan HIV, sehingga belum dapat ditemukan di puskesmas.

Menanggapi hal itu, Kemenkes menyatakan bahwa vaksin DBD lokal sampai saat ini masih dikaji karena masih banyaknya jenis demam berdarah yang beredar.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, dr H Mohammad Subuh menjelaskan, Indonesia hingga kini masih mengkaji lagi vaksin tersebut.

"Tentu ada uji klinis yang harus dilakukan, terutama uji tingkat tiga kepada masyarakat. Sehingga uji klinis ini memang dilakukan di kalangan masyarakat," kata Subuh di Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu.

Subuh menambahkan bahwa vaksin tersebut harus efektif dan cocok untuk pasien di Indonesia. Jenis dari virus DBD, dikatakannya, ada empat macam, yakni DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4. Indonesia ingin menggunakan keempat macam ini. Sementara Meksiko hanya menggunakan DEN 1, DEN 2 dan DEN 3.

Sementara itu, Subuh mengungkapkan bahwa Kemenkes memiliki target tersendiri mengenai virus dengue tersebut.

"Kita punya target vaksin ini akan rampung dalam kurun waktu satu tahun lagi. Jika sudah ada, akan dimasukkan dalam program vaksin wajib untuk anak-anak. Target kita 2017 sudah diterapkan terus 2018 sudah mulai," jelas Subuh.