Jahanam Baru Flakka

obat PCC (Paracetamol Cafein Carisoprodol) yang diduga narkoba jenis baru serupa Flakka yang membuat penggunanya mengalami gangguan jiwa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

Kejadian lebih buruk ditemukan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Kamis, 14 September 2017. Satu korban bernama Reksi Indra, meninggal akibat mengonsumsi narkoba jenis Flaka itu.

Reksi meminum flakka pada Rabu, sehari sebelumnya. Dia kemudian merasa kepanasan dan menceburkan diri di laut Teluk Kendari. Pemuda 20 tahun itu pun akhirnya tewas karena tenggelam.

Dari hasil pemeriksaan orang tua korban diketahui, sebelum menceburkan diri ke laut, Reksi mengalami gangguan mental, kejang-kejang, dan teriak-teriak hingga mengamuk.

"Dia lari dari rumah ke Teluk (Kendari). Dia lompat ke laut dari pagi sampai malam kemarin. Ada orang yang lihat hanya dianggap sedang berenang. Memang sebelum melompat ke laut dia sempat kejang-kejang dan mabuk," kata ayah Reksi, Abdul Rauf, ketika ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

[Mengenai kronologis selengkapnya, baca berita ini: Efek Ngeri PCC Narkoba Flaka: Korban Melompat ke Laut].

Selain Reksi, korban lainnya juga berjatuhan. Mereka adalah N, seorang bocah berumur 12 tahun, meninggal dunia pada Selasa, 12 September 2017, kemudian Mulyadi, 18 tahun.

Kenyataan yang memilukan, ketiga korban itu tewas dengan cara serupa. Setelah mengonsumsi flakka, mereka mengalami gangguan mental, kejang-kejang, dan teriak-teriak hingga mengamuk. Lalu merasa kepanasan, menceburkan diri ke laut Teluk Kendari sampai akhirnya tewas.

Baca juga:

- Lagi, Dua Tewas gara-gara PCC Narkoba Flaka di Kendari
- Efek Mengerikan Overdosis Obat PCC

Langkah BNN dan polisi

Badan Narkotika Nasional mengakui ada puluhan orang yang dilaporkan telah menjadi korban penggunaan obat PCC. Dari jumlah itu, ada di antara mereka yang meninggal dunia, mengalami halusinasi, gangguan mental dan kejang-kejang.

Namun, BNN belum mengetahui di mana peredaran obat PCC yang berbentuk pil tersebut. Kini, mereka sedang melakukan investigasi mendalam soal penyebarannya.

"Balai Laboratorium Narkotika BNN, BNNP dan BNNK sedang berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pusat dan BPOM wilayah setempat untuk memeriksa kandungan obat tersebut," kata Kepala Bagian Humas BNN Kombes Pol Sulistiyandri Atmoko, Kamis, 14 September 2017.

Lebih lanjut, Kepala BNN Komjen Budi Waseso memastikan bahwa narkotika jenis flakka sudah masuk Indonesia. BNN sudah membuktikannya melalui uji laboratorium.