Ucapan Selamat Natal UAS, Ruben Onsu dan Gerhana Matahari

Ustaz Abdul Somad (UAS) Kunjungi MUI
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Suka cita Natal masih menyelimuti di penghujung tahun 2019 ini. Berita-berita terfavorit VIVA didominasi dari kanal soft news

Di peringkat pertama ada isu seputar ucapan Natal yang masih kontroversial hukumnya terutama bagi kalangan muslim. Terkait hal itu, Ruben Onsu yang baru saja menggelar pesta Natal menyatakan bahwa dirinya ogah memikirkan soal kisruh perbedaan agama.

Di posisi kedua masih seputar kontroversi ucapan Natal. Kali ini pernyataan Ustaz Abdul Somad (UAS) mengenai konsekuansi mengucapkan Selamat Natal bagi umat Kristiani dan kaitannya dengan hukum Islam. Menurut UAS ada 3 konsekuensi yang harus dihadapi umat muslim saat mengucapkan selamat Natal.

Selanjutnya pada peringkat ke tiga berita terpopuler VIVA diduduki oleh kanal otomotif. Kali ini soal merosotnya harga jual mobil Nissan Evalia keluaran 2012 yang turun hingga 60 persen.

Dua berita terpopuler lainnya masih diwarnai soal euforia gerhana matahari. Penasaran seperti apa? Berikut ini rangkumannya.

1. Christmas Dinner, Ruben Undang Semua Kerabat: Ogah Mikirin Beda Agama

Presenter Ruben Onsu mengadakan acara Christmas Dinner sebagai bagian dari perayaan Natal keluarganya. Acara ini sudah rutin diadakan setiap tahun, dengan mengundang keluarga dan teman-teman terdekatnya. 

Ditemui saat acara tersebut, Ruben Onsu terlihat kompak datang bersama Sarwendah, Thalia, sang putri, dan Betrand Peto, anak angkatnya. Ruben pun menceritakan seputar acara yang digelar kepada awak media. 

Baca selengkapnya di sini.

2. Ustaz Abdul Somad Jelaskan 3 Konsekuensi Muslim Ucapkan Selamat Natal

Suka Cita Natal dirasakan umat Nasrani sejak Selasa 24 Desember 2019. Untuk menghormati saudara dan kerabat yang merayakan Natal, biasanya masyarakat yang beragama muslim ikut menyampaikan ucapan selamat Natal kepada yang merayakan.

Namun ternyata hal itu menimbulkan kontroversi tersendiri. Apalagi beberapa tokoh besar seperti presiden, menteri bahkan para ulama turut mengucapkan selamat Natal demi toleransi antar umat beragama.

Namun ada anggapan lain sejumlah ulama yang berbeda pendapat mengenai ucapan selamat Natal. Pangkal perbedaan ulama-ulama tersebut adalah keterkaitan ucapan selamat Natal dengan wilayah muamalah dan tauhid seseorang. 

Baca             selengkapnya di sini.