Justin Timberlake Umumkan Idap Penyakit Lyme, Begini Kondisinya Saat Ini

Justin Timberlake
Sumber :
  • Instagram @justintimberlake

VIVA – Kabar kurang menyenangkan datang dari penyanyi kenamaan Justin Timberlake. Justin yang tengah disibukkan dengan world tournya membagikan kabar bahwa dirinya mengalami penyakit Lyme atau Lyme disease

Penyakit Lyme, adalah sebuah penyakit serius yang biasanya ditularkan melalui gigitan kutu dan dalam beberapa tahun terakhir kasusnya semakin meningkat di berbagai wilayah Amerika Serikat. Simak cerita selengkapnya berikut ini!

Kabar tentang kondisi kesehatan Justin Timberlake ini dibagikannya melalui instagram stories miliknya.

“Saya tengah berjuang dengan beberapa masalah kesehatan, dan pada akhirnya saya didiagnosis penyakit Lyme – bukan untuk membuat kalian merasa kasihan, tapi untuk memberi gambaran tentang apa yang saya alami di balik layar,” tulis dia seperti dikutip dari laman The Guardian.

Justin Timberlake, mengungkap penyakit yang dideritanya ini berdampak signifikan terhadap tubuhnya. Dia mengaku mengalami kondisi kelelahan ekstrem baik secara fisik maupun mental. Suami dari Jessica Biel ini juga menjelaskan bagaimana dia harus tetap profesional dalam menjalani rangkaian tour di tengah kondisi kesehatannya saat ini.

“Kalau kalian pernah mengalami penyakit ini atau mengenal seseorang yang mengalaminya? Kalian pasti tahu hidup dengan penyakit ini bisa sangat melelahkan, baik secara mental maupun fisik. Saat pertama kali mendapat diagnosis, saya tentu saja terkejut. Tapi setidaknya saya jadi paham kenapa saya bisa berada di atas panggung dengan rasa sakit saraf yang luar biasa, kelelahan parah, atau merasa sangat tidak enak badan,” tulis dia.

Usut punya usut Justin Timberlake yang dikenal cukup private akan kehidupan pribadinya memilih untuk mengabarkan hal ini menyusul dengan tur konsernya yang dimulai sejak April 2024 lalu. Selama tur, Timberlake sempat menuai kritik karena beberapa penampilannya dianggap kurang maksimal. Beberapa penonton bahkan mengeluh di media sosial. Belakangan, ada pula penggemar yang melihat tanda-tanda kelelahan atau masalah kesehatan pada penampilannya.

Hal tersebutlah yang membuatnya memutuskan untuk mengambil langkah ini. Pria yang dikenal melalui grup Nysnc ini juga mengaku bahwa sempat ingin menghentikan turnya lantaran kondisi kesehatannya itu. Namun dia memilih untuk tetap melanjutkannya.

“Saya sempat dihadapkan pada pilihan pribadi yakni berhenti tur? Atau lanjut dan mencari cara untuk bertahan? Saya memutuskan bahwa kebahagiaan yang saya rasakan saat tampil jauh lebih besar daripada stres sesaat yang dirasakan tubuh saya. Saya senang karena saya memilih untuk tetap melanjutkan,” kata dia.

Justin Timberlake Umumkan Alami Penyakit Lyme

Photo :
  • Instagram Stories Justin Timberlake

Dia menambahkan,” bukan hanya saya membuktikan kekuatan mental saya sendiri, tapi saya juga punya begitu banyak momen spesial bersama kalian yang tidak akan pernah saya lupakan. Awalnya saya enggan membicarakan hal ini karena saya dibesarkan untuk menyimpan hal-hal seperti ini untuk diri sendiri. Tapi sekarang saya berusaha lebih terbuka tentang perjuangan saya agar tidak disalahartikan,” kata dia. 

Pernyataan  Justin Timberlake ini mendapat banyak dukungan dari penggemar. 

“Kamu sangat dicintai, dan kami akan selalu mendukung apa pun yang kamu putuskan setelah ini,” komentar netizen.

“Justin, kamu benar-benar kami hargai. Terima kasih karena selalu hadir untuk kami. Jaga dirimu. Kami mencintaimu dan akan selalu mendukungmu,” komentar lainnya.

Sebagai informasi, menurut Billboard, tur dunia Forget Tomorrow membuat Timberlake berhasil menduduki peringkat ke-10 dalam laporan Boxscore tengah tahun dari artis tur dunia, dengan pendapatan mencapai 73,2 juta dolar AS dari 41 pertunjukan hingga akhir Mei.

Justin Timberlake bukan satu-satunya musisi terkenal yang berbicara terbuka tentang perjuangan melawan penyakit Lyme. Avril Lavigne, Justin Bieber, dan Shania Twain juga pernah mengungkapkan bahwa mereka menderita penyakit ini. Penyakit Lyme dapat menyebabkan ruam serta gejala seperti demam, menggigil, kelelahan, dan nyeri otot atau sendi.

Penyakit ini bisa bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Populasi kutu pembawa penyakit semakin berkembang di AS, terutama karena perubahan iklim yang membuat musim panas lebih panas dan mendukung perkembangbiakan kutu.

Tahun ini, jumlah laporan gigitan kutu dan kunjungan ke ruang gawat darurat akibat gigitan hewan kecil ini meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menurut data dari universitas dan pemerintah federal AS.

Pada Mei dan Juni tahun ini, AS mencatat jumlah kunjungan ruang gawat darurat akibat gigitan kutu tertinggi sejak 2019, menurut data CDC.