Quagliarella, The Untold Truth: Kisah Penuh Teror Striker Sampdoria
Kemudian pada 2007/2008, Udinese akhirnya memenangkan perburuan Quagliarella. Klub ini membeli setengah kepemilikannya kembali. Penampilan Quagliarella pun semakin gemilang karena berhasil mencetak 33 gol selama tiga musim membela Udinese.
Ancaman dan teror
Bukan hanya perjalanan karir sang bintang bola saja, film dokumenter berdurasi 90 menit ini juga menceritakan perjalanan Quagliarella kecil yang mengidolakan Diego Armando Maradona, bintang asal Argentina yang menjadi ‘tuhan kecil’ di klub Napoli dari 1984 sampai 1991. Idola tersebut membuatnya punya mimpi besar. “Suatu saat aku ingin bermain untuk Napoli,” katanya.
Mimpi ini baru bisa ia wujudkan setelah tiga musim manis bersama Udinese. Setelah itu, Quagliarella memutuskan pulang kampung dan membela Napoli pada musim 2009-2010.
Namun siapa sangka, mimpi besar yang ia punya sejak kecil, yakni bermain untuk Napoli justru menjadi awal petaka bagi sang bintang dan keluarga.
Setelah kepulangannya dan bermain untuk Napoli, ia dirundung berbagai teror, mulai dari penguntitan, ancaman pembunuhan, tuduhan pedofolia, hingga pengguna narkotika. Teror ini dilakukan oleh orang yang sama dan tidak diketahui identitasnya.
Bukan hanya Quagliarella, ancaman dan teror ini pun dialamatkan juga kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya. Akibatnya, kehidupan Quagliarella dan keluarganya terusik selama teror berlangsung.
Bahkan ada satu teror paling mengerikan saat ayahnya dikirim peti mati kecil dan surat bertuliskan “Fabio akan berakhir seperti ini.”
Quagliarella hanya bertahan satu musim membela Napoli. Teror dari anonim tersebut menjadi salah satu sebab kepergian Quagliarella dari klub sepak bola di kota kelahirannya itu. Padahal, Napoli merupakan klub favorit Quagliarella dan ayahnya.
Keputusan ini bisa dibilang keputusan tepat, pasalnya di Napoli juga ada rencana yang tidak menjadikan dirinya sebagai bagian tim pada musim kedua. Juventus menjadi klub yang dipilih Quagliarella untuk melanjutkan musim 2010/2011.
Kepindahan Quagliarella ke Juventus justru menyulut api yang lebih panas dari para penggemar Napoli. Pasalnya, Juventus dan Napoli merupakan klub yang memiliki rivalitas tinggi. Tak pelak, Quagliarella dicap oleh suporter Napoli sebagai pengkhianat karena menerima pinangan Juventus.