Dr. Tirta: Kasus Jerinx Gak Ada Urusan sama Konspirasi
- Instagram/dr.tirta
VIVA – Dokter relawan, dr. Tirta mendapatkan tugas untuk datang ke Bali dan berdiskusi dengan berbagai tokoh masyarakat dan instansi untuk membicarakan mengenai pemulihan pariwisata dan COVID-19. Ia juga selalu bertemu dan berdiskusi dengan Jerinx dan istrinya, Nora Alexandra selama berada di Bali.
Mendengarkan kabar Jerinx ditetapkan sebagai tersangka dan kini telah ditahan, terkait unggahan ‘IDI kacung WHO’, dr. Tirta mengaku sedih.
Baca Juga: Dituduh Sebabkan Jerinx Dilaporkan ke Polisi, Ini Kata dr. Tirta
Di hari di mana Jerinx ditahan, yakni 12 Agustus 2020, seharusnya dr. Tirta ikut dalam salah satu acara bersama dengan personel SID tersebut dan Nora.
"Ok saya jelasin ya, selama di bali, saya selalu berdiskusi dengan @jrxsid dan @ncdpapl , bahkan today harusnya bagi2 makanan bareng. Dibilang sedih ya sedih, soalnya kan jrx kawan. Gegara diksi bisa jadi melebar," tulis Tirta di akun Instagramnya, dikutip VIVA, Kamis, 13 Agustus 2020.
Baca Juga: Pulang ke Rumah Tanpa Jerinx, Air Mata Istri Tak Terbendung
Tetapi sayangnya pria bernama lengkap Tirta Mandira Hudhi itu tidak dapat melakukan apa pun. Sebab, dalam hal ini ia bukanlah pelapor. Ia hanya sebagai orang yang membantu menjembatani diskusi dengan Jerinx.
Ia juga menyampaikan kalau sejak Senin, 10 Agustus 2020 ia sudah mengetahui Jerinx dipanggil sebagai tersangka. Untuk menghindari persepsi yang beragam, ia memutuskan untuk tidak menemui Jerinx.
"Akhirnya discuss dengan @gendovara , yg membawa pesan dari jrx. Fyi, jrx dan nora menyambut saya di bali kok. Sante aja," tulisnya.
Lebih lanjut, dr. Tirta uga menyampaikan yang dipermasalahkan dalam kasus tersebut bukan soal konspirasi yang selama ini disuarakan oleh Jerinx. Tetapi karena unggahan di media sosial Jerinx.
"Gini ya kawan2, kasus yg menjerat jrx ga ada urusan ama konspirasi dkk. Saya dah tny ini ke semua pihak, apalagi banyak pihak juga apresiasi bagi pangan 200-500 pcs per hari. gerakan ini jelas wajib didukung,” katanya.
Yg dimasalahin , adalah, ada 2 diksi yg diangkat dan dinilai ahli bahasa bermasalah yakni “bubarkan idi” dan “idi kacung who”," tambah dr. Tirta.