Kisah Wawan Wanisar Perankan Pierre Tendean, Rela Disiksa Sungguhan
“Dan syuting adegan dipopor itu juga diulang lebih dari 10 kali. Penderitaan tak berhenti sampai di situ. Usai dipopor, Pierre Tendean digambarkan dalam film disiksa, diikat di pohon dan disundut rokok. Agar menampilkan ekspresi natural, Wawan Wanisar sendiri yang meminta lawan mainnya menyundut rokok betulan. Saat itu para kru sempat syok mendengar permintaan sang aktor,” lanjut unggahan tersebut.
Selain itu, Wawan masih mengingat, saat itu ia harus diikat di pohon jam 2 pagi, sementara syuting baru dimulai saat subuh.
“Saat ia disundut rokok betulan, terasa betul sensasi panasnya. Usai syuting, dan tali yang mengikat tubuhnya dilepas, tubuh Wawan langsung lunglai saking lemasnya,” tulis unggahan akun tersebut.
Syuting film "Pengkhianatan G30S/PKI" mencapai klimaks ketika Lettu Pierre Tendean tewas. Wawan Wanisar harus beradegan menjadi jenazah dalam kondisi mengenaskan. Penata rias film, Barkah, melumuri tubuhnya dengan tanah liat dan lateks.
“Wawan juga diminta membujur kaku tak bergerak. Karena kalau bergerak, tanah liat di tubuhnya akan retak, dan jadi tidak akan kelihatan natural di kamera. Hampir sekitar 5 jam, Wawan harus berakting membujur kaku. Syuting terasa semakin menyiksa karena tubuhnya dilapisi lateks,” tulis akun tersebut.
Tujuan dilapisi lateks adalah agar Wawan Wanisar bisa dikerubungi lalat sehingga tercipta efek yang nyata. Alhasil, saat itu banyak lalat berdatangan mengerubungi tubuh Wawan Wanisar. Efek ngeri adegan ini sungguh meneror penonton.