Tingkat Kepuasan Bupati Sidoarjo Rendah, Elektabilitas BHS Meningkat

Fatekhul Mujib, Peneliti The Republic Institute.
Sumber :

VIVA – The Republic Institute melakukan survei perilaku memilih di Kabupaten Sidoarjo pada  tanggal 3-14 Februari 2020, dengan jumlah responden sebanyak 800 pemilih dan margin of error yaitu 3,8 persen.

Nama-nama calon yang muncul di Kabupaten Sidoajo semuanya di cek terkait popularitas dan elektabilitasnya, dari hasil penelitian tampak bahwa popularitas tertinggi masih dipegang oleh Plt Bupati.

Misalnya, Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin sebesar 80 persen, kemudian disusul Bambang Haryo Sukartono (BHS) sebesar 76,4 persen dan Ahmad Muhdlor Ali sebesar 71,2 persen, serta Kelana Aprilianto 56,5 persen, A. Amir Aslichin 52,9 persen, M. Bahrul Amiq 33,9 persen, Sulamul Hadi Nurmawan 23,4 persen, Hidar Assegaf 27 persen, Rahmat Muhajirin 25,9 persen, Mimik Idayana 27,6 persen, Samsul Hadi 23,5 persen, Sumi Harsono 22,4 persen, H. Haris 21,4 persen, M. Taufiqulbar 17,4 persen.

"Dari data di atas tampak sekali popularitas yang tinggi dari keempat calon tersebut bisa terjadi karena baliho sebagai media pengenalan dirinya sudah banyak tersebar di Kabupaten Sidoarjo, disamping itu, pak Nur karena beliaunya menjabat wakil bupati dan Plt. bupati, sedang BHS karena beliau anggota DPR 2014-2019 yang aktif berkunjung ke masyarakat Sidoarjo, untuk muhdlor popularitasnya lebih banyak karena pengaruh Gus Ali sebagai abahnya”, ujar Mujib.

Berkebalikan dengan popularitas, meskipun Bambang Haryo Sukartono (BHS) untuk popularitas diurutan nomor 2, tetapi untuk elektabilitas ternyata nomor satu, dengan rincian persentase untuk elektabilitas sebagai berikut: Bambang Haryo Sukartono (BHS) 23,6 persen, kemudian dipepet diurutan kedua yaitu Muhdlor 20,9 persen, diurutan ketiga Nur Ahmad Syaifuddin 14 persen dan keempat Kelana Aprilianto 11,7 persen, kelima A. Amir Aslichin 3,7 persen, Keenam H. Haris 3,4 peren, Ketujuh M. Bahrul Amiq 2,6 persen, Kedelapan Mimik Idayana 1 persen, Selebihnya calon yang lain masih dibawah 1 persen.

“Alasan BHS tertinggi karena sudah memiliki relawan yang kuat mencapai di grassroot ditiap wilayah sidoarjo serta enam bulan terakhir selalu berkegiatan menyapa warga di Sidoarjo dengan melakukan kegiatan positif menyapa dan membantu masyarakat sama halnya pada saat menjadi Anggota DPR RI  maupun sekarang ketika hendak mencalonkan di Pilkada”, ujar mujib.

Sementara itu “Untuk gus Muhdlor, elektabilitas yang tinggi tersebut lebih banyak karena pengaruh abah beliau serta satu satunya calon milenial, sedangkan untuk Pak Nur, lebih banyak dipengaruhi karena jabatan beliau sebagai Plt Bupati sehingga bisa memanfaatkan program kerjanya untuk mendulang suara”, ujar Mujib.