Pentingnya Regenerasi Petani, Kenalkan Kopi Sejak Dini

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
Sumber :
  • Kementan

Pada kesempatan yang berbeda, pentingnya regenerasi petani juga dirasakan Bernard Langoday selaku Founder & CEO PT Garut Indonesian Coffee. Ia berhasil membangun Brand Kopi Dari Timur sejak 2019, dan menyelenggarakan program Wiyata Muda yang terpusat pada pendidikan dan pelatihan anak usia dini.

Ia menjelaskan, program Wiyata Muda meliputi program sekolah kopi yang bekerjasama dengan IPB University, petani milenial, dan rumah kopi desa untuk program hilirisasi. Wiyata Muda ini diinisiasi melalui program pendampingan yang disupport oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat dan Agromaritim IPB University bersama Desa Sejahtera Astra, bertempat di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut dengan legalitas usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kopi Cikajang., serta beranggotakan 4 BUMDes (Desa Cikandang, Margamulya, Simpang, Mekarsari). Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa) memiliki 4 kelompok tani (20 anggota/poktan) dan 1 koperasi bernama Saribuah Kopi (anggota 25 orang) yang sekarang telah berubah menjadi perusahaan dengan nama PT Garut Indonesian Coffee.

Dinas Perkebunan Kab Garut dan Provinsi Jawa Barat turut berperan, dengan memberikan pendampingan dan banyak membantu dalam pembangunan ekosistem bisnis kopi, seperti pengadaan bangunan dan mesin olah. Terakhir kami mendapat dukungan rumah pengeringan dan mesin pengolah untuk koperasi. Selain itu Bernard melanjutkan ceritanya, Agustus tahun 2022 lalu, Menteri Pertanian bersama Dirjen Perkebunan serta eselon I lainnya melakukan kunjungan kerja ke Lokasi Pembibitan Kopi Arabika di Desa Cikandang, Cikajang, Garut. Kami sangat mengapresiasi sekali, Kementan menyerahkan bantuan 100.000 benih kopi jenis Sigararutang. Kita tanam di lahan-lahan yang sudah marjinal sesuai peruntukkannya. 

"Wiyata muda ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi dan regenerasi petani kopi Indonesia. Disini kami menanam kopi karena banyaknya bencana banjir dan longsor di Garut. Kopi juga merupakan tanaman konservasi dan ekonomis, memiliki sifat universal dan gampang diterima semua kalangan. Dampak paling signifikan dari Wiyata Muda ini, sekarang hampir semua anak anggota poktan kami sangat senang belajar kopi, ada yang sudah mengelola kedai kopi, ada juga yang menjadi roaster, dan lainnya," jelas Bernard.

Bernard menambahkan, Outcome indikator dari masyarakat dengan adanya program ini, income anggota, produksi, sampai dengan serapan pasar meningkat lebih dari 100% dalam 2 tahun belakangan.
        
"Responnya cukup bagus, karena selain melibatkan petani, kami pun melibatkan hampir seluruh elemen masyarakat mulai dari Aparatur Desa, Babinsa, sampai dengan Organisasi Pemuda (Karang Taruna)," ujarnya.