Pemerintah Peringati Mayday di Panasonic Gobel
- DPR RI
VIVA – Ada yang berbeda pada peringatan Mayday tahun 2023 ini. Pemerintah mengadakan peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh tiap 1 Mei itu dengan menggelar halal bil halal. Lokasinya di Panasonic Manufacturing Indonesia.
Acara tersebut dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy, Menaker Ida Fauziah, Ketua Umum Kadin Indonesia M Arsjad Rasjid, dan Ketua Umum KSPSI Yorrys Raweyai. Mengapa pemerintah memilih di grup usaha Panasonic Gobel?
“Saya tidak tahu secara persis alasan pemerintah memilih peringatan tersebut di pabrik kami. Namun di perusahaan kami, setiap Mayday selalu berlangsung tertib dan damai. Kami menerapkan nilai-nilai Pancasila yang dijabarkan dalam tujuh prinsip perusahaan,” kata Rachmat Gobel, pemilik usaha Panasonic Gobel, yang bermitra dengan Panasonic dari Jepang tersebut.
Gobel, yang merupakan Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, mengatakan, “Mari kita rayakan dengan bahagia dan saling memaafkan.”
Mayday atau peringatan Hari Buruh Internasional berlangsung tiap 1 Mei. Tahun ini kebetulan bertepatan dengan suasana lebaran yang jatuh pada Sabtu, 22 April 2023, atau sembilan hari sebelum Mayday. Karena itu, peringatan Mayday digabungkan dengan acara halal bil halal, dengan saling berbagi maaf dan kebahagiaan.
“Melalui tujuh prinsip tersebut, pendiri perusahaan ini, almarhum ayah kami, menanamkan semangat nasionalisme, cinta Tanah Air, serta idealisme untuk berbakti kepada negara melalui industri serta semangat kekeluargaan, kemanusiaan, dan kegotongroyongan. Semuanya merupakan perwujudan dari nilai-nilai Pancasila,” kata Gobel mengenang ayahnya, Thayeb Mohammad Gobel.
Saat pertama mendirikan industri elektronika pada 1954, kata Gobel, ayahnya termotivasi oleh pidato-pidato Bung Karno. Lahirnya radio transistor nasional pertama merk Tjawang, katanya, juga agar pidato Bung Karno bisa didengar masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air, termasuk yang tinggal di gunung-gunung. Karena itu, katanya, pembangunan industri elektronika nasional tersebut juga terinspirasi semangat juang Bung Karno tersebut. Untuk itu, katanya, ayahnya berprinsip dalam membangun industri elektronika tersebut harus dimulai dengan membangun manusianya melalui hatinya.
“Sebelum diajarkan untuk membuat barang maka harus dibangun hatinya dulu. Barang berkualitas hanya lahir melalui manusia berkualitas,” katanya.