Fornas 2025 Lebih dari Sekadar Kompetisi

Pembukaan Fornas 2025
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 yang digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) bukan semata ajang kompetisi olahraga.

Lebih dari itu, perhelatan dua tahunan yang diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) ini menjadi selebrasi kebugaran, budaya, serta semangat kebersamaan masyarakat dari 38 provinsi di Indonesia.

FORNAS VIII berlangsung sejak 26 Juli hingga 1 Agustus 2025, dengan total 36 venue tersebar di tujuh kabupaten/kota di NTB.

Ajang ini menghadirkan lebih dari 20.000 pegiat olahraga dari 74 Induk Organisasi Olahraga (INORGA), menjadikannya salah satu pesta olahraga masyarakat terbesar di Indonesia.

Ketua Umum KORMI, Adil Hakim, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan FORNAS yang tidak hanya sukses secara teknis, tapi juga mampu mengangkat kekayaan budaya dan alam NTB.

“FORNAS adalah wajah dari olahraga masyarakat Indonesia, penuh semangat, kebersamaan, dan kearifan lokal. NTB melaksanakan tanggung jawab sebagai tuan rumah dengan luar biasa. Ini sukses secara budaya dan promosi daerah,” ujarnya, Selasa, 29 Juli 2025.

Dari lanskap eksotis Mandalika hingga kemegahan Gunung Rinjani, berbagai lokasi pertandingan FORNAS memberikan pengalaman otentik yang mendukung konsep sport tourism berbasis budaya dan alam.

Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, menegaskan bahwa FORNAS menjadi titik awal positioning NTB sebagai tuan rumah ajang-ajang nasional dan internasional.

“Kami ingin dunia melihat NTB sebagai provinsi yang ramah, sehat, kreatif, dan siap menggelar event berkelas dunia. Para peserta merasakan langsung keindahan alam, budaya yang hidup, dan semangat gotong royong masyarakat kami,” jelasnya.

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, turut menyoroti peran penting FORNAS dalam strategi pembangunan nasional melalui sport tourism dan ekonomi rekreasi.

“Event seperti FORNAS mampu menggerakkan ekonomi daerah secara langsung. NTB patut dicontoh karena berhasil memadukan semangat olahraga masyarakat dengan penguatan daya saing pariwisata, budaya, dan ekonomi kreatif,” ungkapnya.

Apresiasi juga datang dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. Ia menyebut NTB sebagai rising star destinasi wisata berbasis event.

“FORNAS adalah panggung luar biasa. Ini bukan hanya ajang olahraga, tapi juga festival budaya, ekonomi kreatif, dan promosi desa wisata. NTB punya potensi menjadi rujukan penyelenggaraan event-event internasional,” ujarnya.

Inklusif dan Berdampak Ekonomi
Mengusung tema “Kalah Menang, Semua Senang”, FORNAS VIII menekankan semangat inklusivitas. Tanpa memandang usia, jenis kelamin, latar belakang ekonomi, atau prestasi profesional, seluruh warga negara dapat menjadi bagian dari perayaan olahraga masyarakat ini.

Kehadiran puluhan ribu peserta turut menggerakkan ekonomi lokal. Estimasi awal menyebutkan potensi dampak ekonomi langsung dan tidak langsung mencapai Rp100–130 miliar, mencakup sektor transportasi, akomodasi, kuliner, UMKM, dan pariwisata.

Panitia juga menggandeng pelaku UMKM dan koperasi lokal untuk mengisi area bazar dan kuliner di berbagai venue. Produk khas seperti tenun NTB, kopi lokal, madu Sumbawa, hingga olahan laut Lombok turut dipamerkan, mengukuhkan peran FORNAS sebagai pengungkit ekonomi kerakyatan.

Suksesnya FORNAS VIII menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, KORMI, media nasional, dan masyarakat lokal.

NTB tak hanya sukses sebagai penyelenggara teknis, namun juga menjadi panggung keberhasilan kolaborasi nasional yang memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa yang sehat, kreatif, dan inklusif.