Ditinggal STY Timnas Indonesia Lesu, Greg Nwokolo Beri Komentar Menohok!

Eks pemain Timnas Indonesia, Greg Nwokolo
Sumber :
  • YouTube/podsea

Jakarta, VIVA – Harapan besar publik sepak bola Tanah Air untuk melihat Timnas Indonesia U-23 kembali unjuk gigi di pentas Asia harus kandas. Garuda Muda dipastikan gagal melangkah ke putaran final Piala Asia U-23 2026 setelah takluk dari Korea Selatan pada laga terakhir Grup J kualifikasi di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Selasa 9 September 2025 malam.

Pertandingan berlangsung sengit sejak awal, namun Korea Selatan berhasil mencetak gol cepat melalui Hwang Doyun pada menit ke-7. Skor tipis 0-1 bertahan hingga peluit panjang berbunyi. Kekalahan ini menutup peluang Indonesia untuk mengulang prestasi gemilang seperti era Shin Tae-yong (STY).

Hasil melawan Korea Selatan membuat Indonesia menutup kualifikasi dengan raihan empat poin. Sempat masuk dalam daftar runner-up terbaik, namun perolehan itu tidak cukup untuk mengantarkan tim asuhan Gerald Vanenburg lolos ke putaran final.

Shin Tae Yong, Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Sorotan dan Kritik Pedas

Kegagalan Timnas Indonesia U-23 langsung menuai sorotan tajam dari publik. Akun Instagram @seasiagoal menyebut kondisi ini sebagai langkah mundur setelah capaian historis di era STY.

“Dari membuat sejarah lolos ke Piala Asia U-23 2024, lalu menembus semifinal dengan menumbangkan tim kuat seperti Australia, Yordania, hingga Korea Selatan… dan kini gagal total. Apa ini!” tulis akun tersebut.

Komentar itu mendapat banyak tanggapan, salah satunya dari mantan striker Timnas Indonesia, Greg Nwokolo. Ia mengungkapkan rasa kecewanya dengan kalimat yang cukup menohok.

“Inilah kita, Indonesia: lima langkah maju dan sepuluh langkah mundur,” tulis Greg di kolom komentar.

Ungkapan Greg langsung menjadi sorotan. Banyak warganet menilai pernyataan tersebut mewakili rasa frustrasi suporter Garuda yang kecewa dengan prestasi timnas saat ini.

“Balik ke titik start dan jalan mundur. Menyedihkan dan memalukan apa yang telah dilakukan tim pelatih terbaik kita,” tulis salah seorang warganet.

Publik sebenarnya masih menyimpan harapan besar meski Shin Tae-yong tak lagi menukangi Garuda Muda. Di bawah STY, Indonesia berhasil mencatat sejarah dengan menembus semifinal Piala Asia U-23 2024.

Namun sejak dipegang Gerald Vanenburg, performa tim jauh dari ekspektasi. Meski ada momen positif di awal, konsistensi permainan tidak terjaga.

“Demi kepentingan sekelompok, ya begitulah papa Greg, rela memupus harapan di depan mata. Entah kapan akan terulang kembali,” tulis warganet lain.

Kegagalan ini bukan hanya soal hasil di atas lapangan, tetapi juga menjadi sinyal perlunya evaluasi menyeluruh. Publik tentu masih menaruh harapan besar agar Timnas Indonesia U-23 bisa kembali bangkit, seperti saat ditangani Shin Tae-yong. Namun tanpa konsistensi dan strategi yang jelas, sulit bagi Garuda Muda untuk bersaing dengan kekuatan Asia lainnya.