Bung Towel Sindir Dominasi Arab Saudi di FIFA: Sepak Bola Sudah Dikuasai Uang!
- Instagram @lingkar.sepakbola
Jakarta, VIVA – Menjelang duel panas Timnas Indonesia Arab Saudi di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, pengamat sepak bola Tommy Welly atau Bung Towel menyoroti hal yang lebih besar dari sekadar pertandingan di lapangan.
Ia menyinggung dominasi finansial Arab Saudi di dunia sepak bola modern yang kini disebutnya sudah merambah ke level tertinggi organisasi internasional.
Dalam wawancara bersama tvOne, Bung Towel menyebut pengaruh Arab Saudi di tubuh FIFA dan AFC sudah terlalu besar untuk diabaikan. Dari status mereka sebagai sponsor utama FIFA lewat perusahaan minyak raksasa Aramco, hingga keterlibatan dalam pembelian hak siar Piala Dunia Antarklub senilai triliunan rupiah, semua itu menjadi bukti betapa kuatnya kekuatan finansial negara tersebut.
“Bahkan mereka sponsor FIFA, Aramco 100 juta USD per tahun. Piala Dunia Antarklub di Amerika, hak siarnya juga Arab yang beli 16,2 triliun,” ujar Bung Towel dikutip tvOne.
Menurutnya, fenomena itu menciptakan persepsi bahwa keputusan-keputusan besar dalam sepak bola dunia kini kerap berpihak pada kepentingan pihak yang memiliki modal besar.
“Itu yang orang berpikir, kok FIFA atau AFC enggak memperhatikan? Konstelasi politiknya kelas atas. Apalagi kalau kita ingat bulan Juli, Sepp Blatter mantan presiden FIFA pernah bilang bahwa kita sudah kehilangan sepak bola dan sudah diserahkan ke Arab Saudi karena kekuatan finansialnya,” tegas Bung Towel.
Komentar tajam itu muncul di tengah sorotan terhadap keputusan AFC menunjuk wasit asal Kuwait untuk memimpin laga Arab Saudi kontra Indonesia. Bung Towel menilai hal itu menimbulkan pertanyaan soal netralitas dan keadilan dalam laga sepenting ini.
“Enggak lazim wasit dari Asia Barat memimpin laga Arab lawan Indonesia. Fairness dan netralitas jadi pertanyaan,” katanya.
Bung Towel pun berharap pertandingan berjalan dalam koridor sportif dan tidak dipengaruhi faktor nonteknis, mengingat pertandingan di Jeddah ini menjadi salah satu laga paling menentukan bagi langkah Indonesia menuju Piala Dunia 2026.
“Ini pertandingan yang disebut hidup mati, do or die, pertandingan yang harus dimenangkan,” tegasnya.Meta Deskripsi SEO: