Aturan Unik Olimpiade Kuno Yunani: Semua Atlet Harus Telanjang!
- China Daily
Yunani – Olimpiade 2024 akan berlangsung di Paris pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024. Jauh sebelum ini, ternyata Olimpiade kuno sempat digelar di Yunani. Begini sejarah Olimpiade kuno.
Dilansir News Cafe, Olimpiade kuno digelar lebih dari 2.800 tahun yang lalu. Semua atlet harus berkompetisi dalam keadaan telanjang. Tak ada atlet wanita yang ikut, semuanya laki-laki.
Ada catatan yang tak terbantahkan dari filsuf Athena, Plato, pada abad ke-5 SM dan bahkan Iliad karya Homer, serta banyak gambar eksplisit yang menegaskan bahwa merupakan praktik umum bagi semua atlet atletik pria untuk ikut serta dalam keadaan telanjang.
Ini termasuk olahraga lempar cakram, gulat, tinju, dan balap kuda yang seringkali berbahaya tanpa pakaian pelindung. Satu-satunya pengecualian tampaknya terjadi pada olahraga kereta perang, yang mengenakan tunik putih panjang.
Ilustrasi zaman Yunani Kuno.
- New York Post
Bagi orang Yunani kuno, laki-laki telanjang adalah simbol penting dari kejantanan, status dominan, kekuatan fisik dan kemenangan. Semua harus berkompetisi tanpa busana sebagai penghormatan kepada Dewa Zeus.
Mereka ingin menunjukkan kepada Zeus kekuatan fisik dan fisik berotot mereka. Memamerkan tubuh juga ikut mengintimidasi pesaing lainnya.
Karena pahlawan Yunani sering digambarkan telanjang dalam karya seni dan patung, hal ini menginspirasi para atlet untuk berlatih lebih keras dan memenangkan pertandingan mereka. Atlet ingin dibandingkan dengan pahlawan sejati seperti Hercules dan Achilles.
Menurut Dionysius, dari Halicarnassus, seorang penulis pada abad ke-1 SM, atlet Yunani tidak bertanding telanjang sampai Olimpiade ke-15 pada tahun 720 SM, lebih dari 2700 tahun yang lalu. Itu terjadi lebih dari setengah abad setelah lahirnya Olimpiade pertama, yang dimulai di Olympia, Yunani selatan, pada tahun 776 SM.
Zeus dalam mitologi Yunani
- Mythopedia
Seorang pelari Spartan bernama Acanthus konon mengatur fashion dengan tampil tanpa cawat adat.
Dua ratus tahun kemudian, asal muasal praktik ketelanjangan ini dikaitkan dengan pelari cepat lainnya, Osippus, yang memenangkan lomba lari satu langkah (sekitar 180m) di Olimpiade tahun 720 SM.
Dikatakan bahwa dia menyadari bahwa pria telanjang dapat berlari lebih cepat daripada pria yang terhalang oleh cawat.