8 Fakta Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800
- ANTARA/Reuters/Aly Song/as
VIVA – Kabar duka tengah menyelimuti China setelah pesawat yang membawa 132 orang milik China Eastern Airlines jatuh di China Selatan pada Senin, 21 Maret 2022 kemarin. Aljazeera melaporkan bahwa pesawat China Eastern Airlines mulai diketahui hilang kontak saat media lokal melaporkan bahwa penerbangan pesawat China Eastern MU5735 tidak tiba seperti yang sudah direncanakan di Guangzhou.
Sebelumnya pesawat ini lepas landas dari Kunming pada pukul 13.00 waktu setempat. Adapun untuk jenis pesawat dengan nomor penerbangan China Eastern MU5735 yang digunakan oleh maskapai tersebut adalah Boeing 737-800 yang diketahui sudah beroperasi sejak tahun 2015. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kabar dari jatuhnya pesawat China Eastern Airlines, simak ulasan berikut yang disadur dari NDTV.com.
1. Pesawat Berjenis Boeing 737-800
Boeing 737-800 sendiri merupakan bagian dari 737, seri pesawat komersil yang paling banyak dioperasikan oleh berbagai maskapai penerbangan di dunia. Pesawat dengan jenis ini awal mula dikembangkan pada tahun 1960-an untuk melayani penerbangan dengan rute pendek atau menengah. Pesawat ini mempunyai catatan keselamatan yang kuat setelah hampir tiga dekade penerbangan.
Sementara untuk pesawat China Eastern Airlines yang jatuh dalam penerbangan dari kota barat dayang Kunming, ibu kota provinsi Yunnan, menuju ke Guangzhou, ibu kota provinsi Guangdong ini sudah berusia enam tahun atau pertama kali beroperasi tahun 2015 lalu. Pesawat tersebut membawa 132 orang yang terdiri atas 123 penumpang dan sembilan awak kabin.
2. Menghentikan Penerbangan untuk Pesawat Jenis Tersebut
Mengutip People's Daily, seorang pejabat departemen pemadam kebakaran provinsi yang mengatakan tidak ada tanda-tanda kehidupan di antara puing-puing yang berserakan. Setelah kecelakaan itu, China Eastern Airlines telah menghentikan semua penerbangan Boeing 737-800-nya.
3. Belum Terungkap Penyebabnya
Penyebab dari jatuhnya pesawat China Eastern Airlines ini juga belum diketahui secara pasti. Menurut data pelacakan dalam FlightRadar24 menyebutkan bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Kunming pukul 13.11 waktu setempat.
Pelacakan penerbangan berakhir pada 14:22 waktu setempat (0622 GMT) di ketinggian 3.225 kaki dengan kecepatan 376 knot. Seharusnya mendarat di Guangzhou, di pantai timur, pada pukul 15:05 waktu setempat.