Viral Kisah Bayi Palestina Berumur 17 Hari yang Tewas Dibom Israel
- Istimewa
Gaza – Belum lama ini viral kisah Putri Aisha, bayi palestina yang lahir di tengah konflik, di sebuah fasilitas kesehatan tanpa pasokan listrik di wilayah selatan Gaza, Palestina, yang terus menerus diserang oleh militer Israel. Orang tuanya memberinya nama al-Amira Aisha, yang berarti "Putri Aisha."
Meskipun baru berusia tiga minggu, nyawanya berakhir akibat serangan udara yang menghancurkan tempat tinggal keluarganya pada hari Selasa, 19 Desember 2023.
Bayi Palestina Berumur 17 Hari Tewas Dibom Israel
- Istimewa
Dilansir dari The New Arab, Kamis, 21 Desember 2023, saat serangan terjadi, keluarga yang sedang tertidur tidak menyadari bahwa gedung apartemen mereka di Rafah sudah rata dengan tanah. Suzan Zoarab, nenek bayi tersebut yang selamat dari serangan tersebut, melaporkan peristiwa tragis tersebut.
Pejabat rumah sakit mengatakan 27 orang tewas, di antaranya al-Amira Aisha dan saudara laki-lakinya yang berusia 2 tahun, Ahmed.
“Baru berumur 2 minggu. Namanya bahkan belum terdaftar,” kata Suzan, yang suaranya bergetar ketika dia berbicara dari sisi ranjang rumah sakit putranya, yang juga terluka dalam pengeboman udara Israel.
Tragedi yang dialami keluarga ini terjadi ketika jumlah korban tewas warga Palestina akibat invasi brutal Israel di Gaza mendekati angka 20.000. Keluarga Zoarab termasuk di antara sedikit warga Palestina di Gaza yang tetap tinggal di rumah mereka sendiri.
Serangan gencar Israel, salah satu yang paling merusak di abad ke-21, telah membuat sekitar 1,9 juta orang mengungsi—lebih dari 80% populasi wilayah Gaza—membuat mereka mencari perlindungan di sekolah-sekolah PBB, rumah sakit, kamp tenda atau di jalan. Namun keluarga Zoarab tetap tinggal di gedung apartemen tiga lantai mereka.
Dua putra Suzan memiliki apartemen di lantai yang lebih tinggi, namun keluarga besarnya berkumpul di lantai dasar karena yakin akan lebih aman. Ketika serangan terjadi, setidaknya 13 anggota keluarga Zoarab tewas, termasuk seorang jurnalis, Adel, serta pengungsi yang berlindung di dekatnya.
“Kita menemukan seluruh rumah runtuh menimpa kami,” kata Suzan. Petugas penyelamat menarik mereka dan korban lainnya, hidup dan mati, dari reruntuhan.
Militer Israel berdalih pihaknya menyerang target Hamas di Gaza dan menyalahkan kelompok militan tersebut atas kematian massal warga sipil karena mereka beroperasi di daerah pemukiman. Namun militer Israel jarang menjelaskan target serangan tertentu.