5 Fakta Penting Serangan Israel ke Iran: Target Militer, Ilmuwan Nuklir, dan Operasi Sabotase Rahasia
- X/@patakpriya312
Jakarta, VIVA – Situasi di Timur Tengah kembali memanas setelah Israel melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Iran. Serangan ini menyasar fasilitas militer strategis, pemimpin tinggi militer Iran, hingga ilmuwan yang terlibat dalam program nuklir Iran. Tak hanya itu, laporan dari berbagai media menyebutkan adanya operasi sabotase rahasia oleh badan intelijen Israel, Mossad.
Berikut lima fakta penting terkait serangan Israel ke Iran yang mengguncang dunia internasional:
1. Target Utama: Fasilitas Militer dan Ilmuwan Nuklir
Serangan udara yang dilancarkan Israel tidak hanya sekadar serangan biasa. Target utamanya adalah individu dan fasilitas yang diduga kuat berkaitan dengan program nuklir Iran. Beberapa tokoh yang dikabarkan menjadi korban antara lain:
- Mohammad Mehdi Tehranchi, seorang fisikawan terkemuka Iran.
- Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran.
- Beberapa ilmuwan nuklir lainnya juga disebutkan dalam laporan media.
Israel menyerang ibu kota Iran, Teheran pada Kamis malam
- iranintl
Israel menilai keberadaan mereka sebagai ancaman terhadap stabilitas kawasan dan potensi proliferasi senjata nuklir.
2. Tokoh Militer Iran Dikabarkan Tewas
Media Iran dan Israel melaporkan bahwa serangan udara juga menargetkan pemimpin militer tinggi Iran. Beberapa nama besar yang dikabarkan tewas atau menjadi target serangan, antara lain:
- Hussein Salami, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
- Gholamali Rashid, pemimpin Markas Besar Khatam al-Anbiya IRGC.
VIVA Militer: Komandan IRGC, Mayor Jenderal Hossein Salami
- wvnews.com
Dua gedung tempat tinggal yang diketahui sebagai lokasi beberapa tokoh militer ini juga dilaporkan hancur total akibat serangan.
3. Iran Lumpuhkan Operasional Bandara Utama
Dampak langsung dari serangan Israel memaksa Iran menutup operasional Bandara Internasional Imam Khomeini di Tehran. Keputusan ini diambil demi alasan keamanan dan merespons situasi yang dianggap darurat.
Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman yang dirasakan Iran dan tingginya tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan Israel.
4. Korban Sipil: Perempuan dan Anak-anak Termasuk Korban Jiwa
Di tengah operasi militer yang diklaim menyasar target strategis, media Iran Press TV mengungkapkan bahwa ada korban sipil yang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak. Meskipun jumlah pasti belum dirilis, hal ini memicu kecaman dari sebagian komunitas internasional yang menilai serangan tersebut telah menimbulkan korban di luar pihak militer.
VIVA Militer: Dampak serangan udara Israel di Iran
- cnn.com
5. Operasi Sabotase Rahasia oleh Mossad di Dalam Wilayah Iran
Tak hanya mengandalkan kekuatan udara, Israel juga meluncurkan operasi sabotase rahasia yang dipimpin oleh badan intelijen Mossad. Menurut laporan wartawan Axios, Barak Ravid, sabotase ini ditujukan untuk menghancurkan:
- Situs peluncuran rudal strategis Iran
- Instalasi pertahanan udara utama
Operasi ini dilakukan secara serentak dan mendalam di wilayah Iran, menunjukkan bahwa Israel telah merancang strategi jangka panjang dalam upaya melemahkan kekuatan militer dan nuklir Iran dari dalam.
Konflik Menuju Eskalasi Baru?
Serangan besar-besaran Israel terhadap Iran menandai eskalasi ketegangan yang paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan keterlibatan langsung tokoh penting, ilmuwan nuklir, dan operasi rahasia yang dilakukan jauh di dalam wilayah Iran, konflik ini berpotensi memicu reaksi besar dari Teheran dan memperkeruh stabilitas kawasan.
Sementara Amerika Serikat juga mulai terlibat dalam diskusi internal, seperti dilaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump menggelar rapat kabinet darurat, dunia kini mengamati dengan cemas bagaimana situasi ini akan berkembang. (Antara)