Sebuah Penantian atau Malah Sebuah Kebodohan?
- U-Report
Malam itu di suatu lapangan indoor kita bercanda, dia menggodaku dengan tingkah jailnya, kami bermain tebak tebakan, dan endingnya dia menitipkan kemeja yang ia kenakan karena harus mengurus sesuatu. It's best moment yang pernah aku rasakan. Wangi parfum kemeja yang ia kenakan kala itu menempel pada baju dan jaketku, yang mengurungkan niatku untuk mencuci keduanya karena masih ingin menikmati wangi dirimu.
Waktu terus berjalan, sampai tiba-tiba ketika aku melihat status di media sosialmu, kamu sedang galau karena putus dengan kekasihmu. Rasanya hatiku berpelangi mendengar berita itu, namun melihatmu yang galau aku menjadi ikut merasa sedih. Aku pun kemudian berdoa agar Allah bisa mempersatukan kalian kembali. Namun, ternyata kalian tidak bersatu kembali, tapi aku bersyukur karena kamu bisa kembali ceria walau dengan kesendirianmu. Yah, aku senang melihatnya.
Dan kamu pun berulang tahun, teriknya matahari kala itu sama sekali tak menyurutkan niatku untuk menyetop angkot dan pergi membeli hadiah untukmu. Dengan berjalan kaki ku susuri toko satu persatu hingga menemukan hadiah yang pas untukmu. Malamnya ku desain gambarmu untuk melengkapi hadiah yang ingin kuberikan. Walau masih dua minggu lagi, tapi persiapan hadiah sudah 99 persen, yah 1 persen-nya tinggal cari cara untuk memberikannya saja.
Di hari-H ku putuskan menitipkan kado itu ke temanku. Namun sayangnya momen malam itu tak mendukung untuk pemberian kado tersebut, jadi kembali lagi lah kado itu kepadaku. Dan kuputuskan untuk mengurungkan niatku untuk memberikannya. Kami memang jauh, banyak juga wanita cantik yang suka padanya, tapi entah kenapa rasa itu seakan diberi lem kuat sehingga tak mau lepas dari hatiku. Rasa yang tanpa pamrih kuberikan setulus hatiku.
Sebenarnya aku merasa tersiksa dengan perasaan ini, karena secara tidak langsung aku menutup pintu hatiku sendiri kepada semua orang baru yang ingin mencoba masuk ke dalamnya. Aku sedih melihat kebodohanku sendiri. Aku pun berdoa jika memang dia bukan jodohku tolong jauhkan, tetapi jika ya, maka berilah aku petunjuk. Dan, kemarin tepat satu hari setelah ku meminta petunjuk dari Allah tanpa aku sadari kita menyukai sebuah postingan bersama, aku pun baru menyadarinya ketika sahabatku yang memberitahukannya.