Mukhromin Bisa Senyum Lagi setelah Kaki Kirinya Diamputasi
Pasca operasi, Mukhromin menjalani proses kemoterapi. Hingga minggu ketiga September 2016, sudah enam kali dilaksanakan kemoterapi. Dampak dari terapi ini, rambut kepala anak itu rontok dan jadi gundul plontos. Walau begitu, Mukhromin merasa senang karena tidak lagi diteror rasa sakit. Dia kerap mengumbar senyum pada para anggota KPS yang membesuknya.
Mukhromin tinggal sementara di Rumah Sehati RSDK, hingga proses kemoterapi tuntas. Setelah itu, baru ia akan pulang ke rumahnya di Desa Madani Dudakawu, RT.02/RW.02, Kembang, Jepara. Biaya pengobatan bahkan biaya sekolah hingga lulus SMP pun ditanggung KPS, yang dihimpun dari para donatur. "Lihat saya sembuh, saya akan sekolah lagi," ujar Mukhromin dengan nada suka cita.
Menurut seorang pengurus KPS, sekeluarnya dari bangsal RSDK Semarang, Mukhromin diusahakan mendapat kaki palsu dan kursi roda. Dua piranti pembantu itu amat dibutuhkan, demi kelancaran dia bersekolah dan beraktivitas sehari-hari, agar tak bergantung pada pertolongan orang lain. “Kita masih mencari, siapa donatur yang berkenan membantu itu,” tambah pihak KPS. (Tulisan ini dikirim oleh Heru Christiyono Amari, Pati, Jawa Tengah)