Vaksin Sudah Tiba, Apakah 3M Masih Penting?

Ilustrasi Vaksin COVID-19 oleh Daniel Schludi
Sumber :
  • vstory

VIVA – Tak terasa sudah sembilan bulan kita hidup bersama pandemi COVID-19. Artinya, sudah selama itu pula kita hidup dalam banyangan ketakutan tertular virus korona.

Masyarakat terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sembari berupaya melindungi diri dari penyebaran virus korona. Salah satu cara melindungi diri dari penyebaran virus korona adalah melalui 3M, yaitu  menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

Dilansir dari halaman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disiplin dalam penerapan 3M menjadi kunci utama pengendalian COVID-19.

Namun kenyataannya tidak semua masyarakat melaksanakan 3M dengan penuh tanggung jawab. Apalagi di masa liburan seperti ini, masyarakat mulai terlena untuk melanggar protokol kesehatan dan tidak melaksanakan 3M.

Padahal selama liburan, mobilitas masyarakat umum menjadi lebih tinggi dari biasanya, kegiatan bertemu tatap muka pun menjadi lebih sering. Di sisi lain, ada masyarakat yang memang harus mencari uang dengan keluar rumah, seperti tenaga medis, ojek online, pedagang, petugas kebersihan, dan sebagainya. Masyarakat menjadi rentan terkena penyakit COVID-19.

Tak hanya itu, karakteristik penyakit COVID-19 juga unik. Telah ditemukan banyak kasus di mana orang yang terkena penyakit ini tidak menimbulkan gejala, atau disebut sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).

Hal ini menjadi berbahaya karena apabila Orang Tanpa Gejala tersebut bertemu orang lain yang rentan tanpa melakukan protokol kesehatan yang tepat, maka orang yang rentan tersebut dapat tertular penyakit COVID-19. Mirisnya apabila seseorang tidak bergejala, orang akan cenderung menjadi tidak sadar bahwa dirinya mengidap COVID-19.

Saat ini vaksin tengah menjadi pembicaraan hangat baik di dalam maupun di luar negeri. Vaksin diharapkan oleh banyak orang untuk menjadi penyelamat dari pandemi COVID-19. 

Beberapa waktu lalu Vaksin Sinovac telah tiba di Indonesia. Kendati demikian, apakah kita sudah boleh beranjak melupakan 3M dan protokol kesehatan?

Sampai saat ini pemerintah masih melakukan serangkaian proses persiapan pengadaan vaksin untuk seluruh rakyat Indonesia. Kondisi saat ini vaksin belum diterima oleh masyarakat.

Dua orang ahli kesehatan masyarakat yang bernama Dr. D'Souza dan Dr. David Dowdy pada laman website John Hopkins mengatakan bahwa cara terbaik yang bisa dilakukan saat ini adalah tetap berupaya mempertahankan tingkat infeksi saat ini — atau bahkan mengurangi tingkat ini — sampai vaksin tersedia.

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.