Mengintip Kekayaan Sejarah Melayu di Museum Sang Nila Utama Riau
- vstory
VIVA - Bangunan dari museum ini cukup unik loh, yaitu berbentuk rumah tradisional masyarakat Melayu. Saat berada di Museum Sang Nila Utama akan banyak hal-hal yang mengisi kepala kamu sebagai pengetahuan baru dalam hal sejarah Melayu.
Museum Sang Nila Utama ini pertama kali diresmikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Indonesia yakni Prof. Dr. Edi Setiawati pada 9 juli 1994. Spot museum yang satu ini menjadi wahana wisata edukasi, tempat di mana kamu bisa liburan namun tetap dapat belajar hal-hal baru yang berkaitan dengan sejarah Melayu di Riau.
Sejarah Singkat Museum Sang Nila Utama
Jika kamu berkeliling di sekitar area Museum Sang Nila Utama, maka yang terbayang di kepala kamu adalah segala hal yang berkaitan dengan budaya Melayu. Bisa jadi kamu berfikir tentang sebuah kerajaan besar, adat, budaya Melayu dan hal-hal lainnya yang berbau Melayu Riau.
Sejarah awal berdirinya Museum Sang Nila Utama ini pada tahun 1975. Kala itu perwakilan-perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan berubah menjadi Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau dan melakukan musyawarah dengan tokoh-tokoh budayawan di Riau untuk membangun sebuah museum yang menyimpan segala benda-benda bersejarah Indonesia.
Langkah pertama kala itu dengan membentuk sebuah Bidang Permuseuman Sejarah dan Kepurbakalaan. Upaya ini dimulai degan mengumpulkan benda-benda (koleksi) peninggalan sejarah dan budaya. Dengan harapan segala bentuk benda dan bukti sejarah tersimpan dengan baik sebagai bukti sejarah yang autentik.
Niat pembangunan museum berlanjut hingga pada perancangan gedung di tanah seluas 16.930 meter persegi yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru. Hingga selanjutnya berkembang seperti yang kita lihat sekarang ini. Hal ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dan sebagai aplikasi terhadap perawatan benda-benda bersejarah di Riau.
Menurut catatan sejarah, Riau pernah menjadi bagian dari daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Kala itu Kerajaan Sriwijaya sedang berada pada masa kejayaannya hingga berekspansi dalam perluasan wilayah kekuasaan hingga mencakup daerah Sumatra bagian tengah, termasuk Riau.
Dalam penuturan sejarah mengungkapkan bahwa akibat dari keruntuhan Kerajaan Sriwijaya ada banyak keturunan dari Dinasti Sailendra yang meninggalkan kerajaan dan membangun sebuah kerajaan baru. Salah satu dari keturunan Dinasti Sailendra adalah Sang Sapurba.