Layanan Bikin Paspor RI Dikeluhkan, Begini Respons Konjen di Melbourne

- abc
"Ini masalah lama dan sebenarnya relatif. Memang waktu [menunggu] panjang, tapi masa berlaku paspor itu lima tahun dan kalau mau digunakan harus [diperpanjang] enam bulan sebelumnya," kata Konjen Spica.
"Itu berarti kalau misalnya paspor habis enam bulan lagi, dari sekarang bisa dibuat, kan? Bukan sudah habis baru daftar."
Untuk mengakomodir masyarakat Indonesia yang tinggal jauh dari kantor KJRI Melbourne yang berada di pusat kota Melbourne, Spica mengatakan telah mengadakan program "jemput bola".
"Kami terus terang paham kalau tiga bulan itu waktu tunggu yang cukup panjang untuk membuat paspor. Karena itu kita jemput bola yaitu mengunjungi masyarakat yang wilayahnya jauh."
Dalam satu tahun, tim KJRI Melbourne mengadakan dua kali kunjungan ke Tasmania, yaitu ke Hobart dan Launceston.
Selain itu, mereka juga mengunjungi masyarakat Indonesia yang bermukim di daerah Ballarat, Bendigo, Geelong, dan Warnambool sebagai lokasi terjauh yang berjarak 265 km dari Melbourne.
"Melalui media sosial ataupun komunitas kami beritahu supaya [dalam kunjungan itu] masyarakat datang ke kami dan kami bantu registrasi sehingga tidak perlu lagi registrasi online."
Keterbatasan staf dan alat jadi hambatan
Sesuai prosedur yang berlaku, pemegang paspor harus mendaftarkan diri secara daring sebelum menerima tanggal perpanjangan atau pembuatan paspor baru yang pada umumnya adalah tiga bulan setelahnya.